ForSHEI Hadiri Semarak Milad OJK ke-5 (Regional Jateng-DIY)

Semarang (19-20/11), Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (ForSHEI) mendapat kesempatan menghadiri penyelenggaraan milad Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ke-5. Salah satu acara yang diadakan OJK pada hari sabtu yaitu Pembukaan Pasar Rakyat Syariah 2016, bertempat di kantor OJK Regional 3 Jateng-DIY. Berbagai kegiatan diadakan untuk menyemarakkan milad OJK tersebut, diantaranya lomba menggambar oleh anak-anak setingkat Taman Kanak-kanak, pameran foto, dan Pasar Rakyat Syariah yang diikuti oleh Lembaga Keuangan dan instansi-instansi lainnya. Acara resmi dibuka dengan penabuhan beduk sebagai simbol diiringi riuh tepuk tangan para hadirin.

Dewan Komisioner OJK bagian IKNB Edy Setiadi dalam sambutan Pasar Rakyat Syariah menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai gerakan kampanye Nasional Aku (anak muda) Cinta Keuangan Syariah. Ekonomi syariah tidak hanya terbatas pada keuangan syariah saja, tetapi juga terdapat Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah. Keuangan syariah bukan hanya untuk orang-orang kecil, tetapi juga sebagai progam kemajuan yang harus dicapai sebagai kontribusi pembangunan bangsa. 3 Oktober 2016 Bank Aceh beralih menjadi Bank Syariah, fakta menyebutkan bahwa lembaga keuangan syariah naik menjadi 4,7 persen. Kontribusi terbesar yaitu diantaranya pada asuransi, multi finance, dan pegadaian syariah, kata Edy.

Pada dasarnya  perkembangan industri keuangan baik bank maupun non bank butuh inovasi kreatifitas dari kalangan muda. Sehingga seluruh masyarakat dapat menggunakan jasa keuangan syariah sebagai budaya hidupnya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. karena kedepan jiwa muda muslim lah yang akan memegang dan menggerakkan ekonomi syariah.

Dalam wawancara Siti Khaulifah A. (kader ForSHEI 2015) kepada bapak Mulyadi (Deputi Direktur Pengawas LJK- Kantor OJK Regional 3 Jateng dan DIY) selaku ketua panitia dalam acara ini memaparkan bahwa tema Pasar Rakyat Syariah diambil karena pada dasarnya perbankan syariah dan pasar syariah lahir belum lama dan didaulahi oleh konvensional, pertumbuhannya memang meningkat tetapi porsinya belum menggembirakan. Produk-produk dari jasa keuangan syariah sudah cukup beragam bahkan sama seperti produk yang dimunculkan oleh keuangan konvensional, tetapi pada satu sisi keuangan syariah masih belum banyak diterima. Oleh karena itu acara ini diadakan untuk mengenalkan dan mensosialisasikan produk-produk dari pasar syariah.

Dalam Pasar Rakyat Syariah ini, OJK lebih mengenalkan pada perbankan, keuangan non-bank dan pasar modal nya. Disini artinya pada pegadaian, finance, Bpjs Syariah dikenalkan bahwa sisi ekonomi itu ada syariahnya. Acara ini juga diadakan sebagai tolak ukur perkembangan keuangan syariah itu sendiri.

Harapan diadakannya Pasar Rakyat Syariah ini yaitu agar masyarakat mengenal produk syariah secara  lebih baik lagi, dengan dibuktikan seberapa besar mereka berpartisipasi dari produk syariah ini. Baik itu membuka tabungan syariah, bertransaksi di pegadaian syariah maupun asuransi syariah.

Pesan bapak Mulyadi untuk mahasiswa yang fokus diskusi Ekonomi Islam khususnya di Jawa Tengah yaitu supaya tidak boleh kecil hati bahwa produk syariah itu produk yang masih baru. Justru itu pemuda lah yang akan mensyi’arkan syariah dengan cara membuka rekening syariah sehingga akan menimbulkan ketentraman baru. Jangan takut untuk berbisnis secara syariah, karena itu peluangnya sangat besar sekali. Jika ada forum atau bimbingan ke arah sana jangan segan-segan untuk mengikutinya, OJK siap untuk mendampinginya bersama Masyarakat Ekonomi Syariah.

Pada hari kedua, (20/11) acara dilanjut dengan Fun Walk, dengan start pemberangkatan dari halaman kantor OJK Regional 3 Jateng-DIY menuju jl.Pemuda dan kembali lagi ke kantor. Dengan menyuguhkan pertunjukan Band musik dan doorprize yang menarik, membuat para peserta semakin semangat. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh panitia penyelenggara milad OJK.


 Oleh : Muhayyama Rusdhita Jana (Kader ForSHEI 2015)