Musyawarah Tahunan (MUSTA) Periode 2018/2019



Semarang, (14/7/2019) Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang melaksanakan agenda tahunan yaitu Musyawarah Tahunan (MUSTA) 2019 yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 12 hingga 13 Juli 2019. Kegiatan MUSTA Bertujuan untuk mengukur kemampuan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja serta menjalaskan secara rinci kegiatan yang sudah terlaksana maupun yang belum terlaksana. MUSTA dihadiri oleh seluruh kader forshei dari angkatan 2016-2018 dan Majelis Pertimbangan Forshei serta KA forshei.

MUSTA 2019 di awali dengan pembukaan oleh Jannatun Na'imah kader 2018 sebagai MC pada pukul 16:00 WIB. MUSTA bertempat di Gedung Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Mangkang. Selanjutnya sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh ketua panitia Saudara M. Saiful Anwar kader 2018, sambutan kedua disampaikan oleh ketua umum forshei 2018/2019 Saudara Muhammad Ikhsanudin kader 2016, dan sambutan terakhir disampaikan oleh Saudara Muhammad Firdaus selaku perwakilan dari MPF. Acara dilanjutkan dengan khataman Al-Qur'an. Khataman bersama ini sudah dimulai sebelum acara MUSTA, dengan menggunakan grup whatsapp sebagai sarana media.

Kegiatan dilanjutkan dengan sholat maghrib lalu dziba'an sembari menunggu sholat isya'. Puncak acara MUSTA berlangsung pukul 20.30 WIB yaitu laporan pertanggungjawaban (LPJ) program kerja untuk setiap unit yang ada di forshei, dengan memaparkan program kerja dalam waktu satu tahun kepengurusan. Pertama dimulai dengan pelaporan pertanggungjawaban program kerja dari unit PSDK (Pengembangan Sumber Daya Kader) yang menyampaikan tentang jenjang kaderisasi serta event yang terlaksana. Adapun masukan untuk PSDK agar didalam LPJ diperjelas  mengenai program kerja dan struktur organisasi. Kedua pelaporan pertanggungjawaban dari unit pelatihan yang terbagi dalam tiga divisi yaitu divisi media dan penerbitan, divisi multimedia, dan divisi usaha dan kreatifitas. Yang disampaikan ialah mengenai perkembangan engagement pada sosial media serta program program yang telah terlaksana. Adapun saran yang disampaikan oleh KA forshei agar pintar-pintar dalam memanage waktu mengingat perilisan majalah falah yang sudah dua kali terlambat dari jadwal.  Ketiga pelaporan dari unit kajian yang terdiri dari tiga divisi yaitu divisi muamalah dan qutubuturats, divisi ekonomi dan akuntansi islam, dan divisi research dan jurnalistik. Bahwasanya untuk foraccounting mungkin diperlukan pembaruan sistem agar kader semangat dan tidak malas untuk ikut kegiatan rutinan tersebut. Yang terakhir adalah pelaporan pertanggungjawaban dari BPH (Badan Pengurus Harian).

Acara terakhir dalam MUSTA ini ialah diadakan pengajuan calon ketua umum baru forshei. Dari 10 kandidat yang dicalonkan tersisa 5 kandidat yang kembali diseleksi oleh MPF dan KA forshei.  Setelah melewati berbagai kriteria dan seleksi untuk menjadi ketua forshei 2019/2020, akhirnya diputuskan untuk yang menjadi ketua umum forshei dan wakil ketua forshei untuk preiode 2019/2020 adalah Nur Ma'arif dan M. Lizamuddin. MUSTA ini diakhiri dengan acara foto bersama seluruh kader forshei. Semoga dengan MUSTA 2019 kali ini dapat membuat kader-kader lebih bersemangat dan lebih baik dalam kepengurusan tahun depan.


Umi Qonita mahmudah
(kader forshei 2018)