Indonesia diyakini
menjadi negara tujuan investasi digital paling populer di Asia Tenggara.
Sehingga ekonomi digital Indonesia
diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030.
Seperti ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Hilirisasi Ekonomi Digital yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (10/06) di Jakarta, bahwasannya pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun.
Seperti yang dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab) bahwa Indonesia akan mempunyai GDP besar lebih dari 55% daripada GDP digital ASEAN, jumlahnya kira-kira Rp323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada tahun 2030. Mendag mengungkapkan, masih terdapat banyak potensi yang terbuka untuk ekonomi digital. Dicontohkannya, meskipun ekonomi digital Indonesia berkontribusi sebanyak 4% terhadap PDB nasional tahun 2020, namun sektor industri makanan-minuman dengan nilai Rp3.669 triliun baru bisa terlayani oleh e-commerce dengan nilai Rp18 triliun.
Sehingga diharapkan ekonomi digital ini mampu memperbaiki
pertumbuhan Indonesia, paling tidak dalam sektor logistik dan industri. Jika dilihat
bahwa target daripada sektor logistik yang akan tumbuh dari 17% menjadi 23%,
dengan adanya digital ekonomi ini, perbaikan daripada logistiknya akan jauh
lebih baik.
Penulis: Anggi Nofita Sari