Prospek Perekonomian Syariah
Semarang, ForSHEI. Kamis (04/12)
Kementerian Agama RI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang dan
Forum kerjasama BPS BPIH Syariah mengadakan Seminar Nasional bertema “Perekonomian Syariah Menyongsong Pengelolaan Keuangan Haji di Era Baru”.
Seminar yang bertempat di Auditorium II, Kampus III ini dihadiri beberapa
Narasumber, diantaranya : Dirjen PHU Kementerian Agama RI, Direktur Pengelolaan
Dana Haji KEMENAG RI, CEO BRIS, CEO BNIS, CEO Panin Syariah, Rektor UIN
Walisongo Semarang, Dekan FEBI UIN, CEO BSM, CEO Permata Syariah, CEO Mega
Syariah, dan CEO Bank Jateng Syariah.
Dalam sambutan membuka acara, Prof.
Dr. Muhibbin C. Noor, M.Ag. (Rektor UIN Walisongo Semarang), menjelaskan bahwa
acara ini sebagai arena sosiaslisasi bank-bank syari’ah yang hadir dan mungkin
belum dikenal di kalangan masyarakat, juga hal-hal yang terkait dengan pengembangan
dan produk Bank Syariah.
Acara yang juga dihadiri
oleh dosen-dosen FEBI dan Syariah ini dipadatkan dalam penyampaian materi dikarenakan waktu yang terbatas. Pada sesi
pertama, Wahab Zaenuri, M.M, selaku moderator mengatur jalannya presentasi. Setiap narasumber mendapat
jatah waktu tujuh menit untuk menjelaskan materi tentang : Peranan Bank Syari’ah dalam Perekonomin di
Indonesia. Diawalai
presentasi pertama dari Moh. Hadi Santoso (Direktur BRI Syari’ah), selanjutnya Deni Hendrawati (Direktur Panin Bank Syari’ah), dan Imam Teguh Sartono
(Direktur BNI Syari’ah).
Memasuki sesi ke dua, Dr. Ali Murtadho
(moderator), hanya memberi kesempatan
lima menit untuk setiap pemateri. Kali ini topik yang akan dibahas oleh
pemateri adalah tentang : Aspek dan Prospek Manajemen Syari’ah. “Indonesia
diproyeksi mengalami perubahan ekonomi, sosial, dan teknologi dalam 5 tahun
mendatang”, Kusman Yadi, (Direksi Bank Mandiri Syariah) mengawali penjelasan
tentang prospek Perbankan Syariah di Indonesia.
Disusul pemaeri
selanjutnya Achmad Permana (Direktur Permata Bank Syari’ah), Beni Wicaksono
(Direktur Bank Menga Syari’ah), dan diakhiri presentasi dari Agung Siswanto
(Direktur Bank Jateng Syari’ah).
Pada sesi ke
tiga, yang dimoderatori oleh Arief M (Kemenag) membahas mengenai : Peran PHU
dalam Pengembangan Institusi Ekonomi Syari’ah. “Semua dana Haji masuk ke
perbankan syari’ah, Haji itu harus clear karena full ibadah, Ini adalah amanah yang
harus kita jalankan. oleh karena itu, mitra dirjen PHU dalam mengawal transaksi
syari’ah mendapat ridho Allah di dunia berupa kesejahteraan dan di akhirat
masuk surga. Jelas Abdul Jamil (Dirjen Haji Kemenag RI) tentang sistem kerja PHU.
Untuk sesi
terakhir, Drs. Khoirul Anwar, M.Ag. (moderator) menjelaskan bahwa pada sesi ke
empat ini akan memperbincangkan mengenai : Undang-Undang No 34/2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Haji. “UU ini
baru saja lahir dan
ditandatangani presiden tanggal 17 kemarin, maka dari itu ini satu hal yang baru”. Papar Khoirul.
“Asas pengeloaan keuangan
haji harus sesuai
prinsip syari’ah. Produk-produknya halal, tanpa riba, maisir, dan Harus mempertimbangkan aspek resiko. UU ini
dimaksudkan untuk kepentingan jamaah yang diatur dalam pasal berikutnya. Harus
akuntabel bisa dipertaunggunjawabkan”. Direktur Pengelolaan Dana Haji menjelaskan.
Acara berlangsung dengan kondusif
yang diakhiri dengan makan siang bersama (prasmanan).
Sulistyowati