Berdasarkan data pada 18 Agustus 2016 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terdapat 34 perusahaan investai abal-abal. Hal tersebut berawal dari laporan masyarakat sebanyak 430 aduan terkait dengan atas investasi bodong. Tingginya jumlah korban dari investasi bodong disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia. Maka dari itu diperlukan Sosialisasi dan Edukasi kepada pelaku industri jasa keuangan dan masyarakat tentang praktik-praktik penghimpunan dana dan pengelolaan investasi sangat diperlukan.
Dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan pencegahan atas keterlibatan masyarakat dengan kegiatan investasi bodong yang terjadi di daerah-daerah. Pada 21 juni 2016 telah terjadi nota kesepakatan tentang koordinasi pencegahan dan penanganan dugaan tindakan melawan hukum dibidang penghimpunan dana masyarakat dan investasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan , Kementerian Koperasi dan UKM, Kepolisian Negeri Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Tugas pokok dari Tim Satgas Waspada Investasi (SWI) adalah melakukan pendataan atas kasus-kasus dugaan investasi bodong yang terjadi di tingkat daerah serta melakukan analisis dan koordinasi instansi terkait yang sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas pokok dari Tim Satgas Waspada Investasi (SWI) adalah melakukan pendataan atas kasus-kasus dugaan investasi bodong yang terjadi di tingkat daerah serta melakukan analisis dan koordinasi instansi terkait yang sesuai dengan bidang tugasnya.
Pengukuhan Tim Satgas Waspada Investasi Provinsi Jawa Tengah sendiri telah dibentuk pada jum’at (7/10). Tim Satgas Waspada Investasi Provinsi Jawa Tengah dibentuk atas kerjasama dari Kantor Perwakilan OJK Regional 3 Jateng – DIY, Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah serta Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Acara pengukuhan ini berlangsung di Crowne Plaza Hotel Semarang yang dihadiri oleh Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), perwakilan instansi terkait Tim Satgas Waspad Investasi, praktisi lembaga keuangan dan akademisi perguruan tinggi. (Ahmad Arief Widodo)