Ungaran, 23-24/12 Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN
Walisongo Semarang mengadakan Sharia Economist Training 1. Hari yang ditunggu
oleh setiap anggota forshei 2017 ialah pengesahan sebagai kader forshei. Untuk
menjadi kader forshei setiap anggota diwajibkan mengikuti kegiatan Sharia
Economist Traning 1 (SET 1) 2017 dengan tema “Integritas yang Dibangun dengan
Solidaritas untuk Menciptakan Profesionalitas”. Tujuan diadakannya SET 1
yaitu untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki setiap
kader maupun anggota sesuai passion mereka. Sebelum mengikuti kegiatan
SET 1 para anggota 2017 diwajibkan mendapatkan poin dari buku saku sebesar 80 poin
yang diujikan dari mentor masing-masing.
Sebelum pemberangkatan diadakan TM ( Technical Meeting) dahulu pada
hari Juma’at 22 Desember 2017. TM ini memberikan pengarahan terhadap para
anggota 2017 dalam melaksanakan kegiatan SET 1. Seperti keperluan yang dibawa
dan pembagian kelompok serta keterangan lain.
Pada hari pemberangkatan para anggota 2017 dan kader forshei yang
lain berkumpul di sebelah audit 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang pukul 08:00
WIB, kemudian dilanjut perjalanan dan sampai pukul 10:30 WIB di lokasi Bukit
Lerep Indah Ungaran. Pembukaan SET 1 dimulai dengan sambutan yang pertama dari
ketua panitia saudara Muhammad Faizul
Mamduh (kader 2016), sambutan yang kedua oleh ketua forshei umum sudara
Muhammad Firdaus (kader 2015) dan sambutan yang terakhir oleh ketua MPF sudara
Syukon Makmun.
Pada SET 1 ini ada empat materi yang diberikan, yaitu Personal Identity,
Ekonomi Syariah vs Ekonomi Konvensional, Leadership, dan Antropologi Campus. Materi
pertama diisi oleh saudara El Abid. Pada materi ini pemateri meneragkan
mengenai mesin kecerdasan, kecerdasan seseorang dapat ditempuh melalui “the
fast way” (jalan tercepat) yaitu diantaranya focus, active, silent, dan teachable.
Pada materi kedua diisi oleh saudara Asep Saepurrahman (KA forshei). Pada materi
Ekonomi Syariah vs Ekonomi Konvensional beliau menerangkan tentang dasar-dasar
ekonomi konvensional dan syariah, perbedaannya, konsep teorinya. selanjutnya
pada materi yang ketiga dan keempat peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu A
dan B. Materi yang ketiga diisi oleh saudara Ahmad Fauzi (Majelis Pertimbangan
Forshei) dan saudara Ahmad Ghifary Rizalun Nafis (Majelis Pertibangan Forshei)
pada materi kepemimpinan ini pemateri menyampaikan tentang bagaimana cara
menjadi pemimpin yang baik dan bijak. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan
orang dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yan berhubungan tugas dari anggota-anggota
kelompoknya. Saudara Nafis mengatakan “jika kalian tidak mengatur tujuan kalian
sendiri, maka kalian akan diatur oleh orang lain untuk kepentingan orang lain”.
Poin penting bahwa pemimpin yang baik dan adil akan meendapat naungan Allah Swt
ketika di padang mahsyar.
Waktu menunjukan Maghrib, para peserta dan kader forshei yang lain
berjamaah menunaikan sholat maghrib, tahlilan, sholat isya’ dan makan malam. Kegiatan
selanjutnya yaitu sarasehan dan pentas seni yang diikuti oleh Majelis
Pertimbangan Forshei, kader-kader forshei dan dihadiri oleh Keluarga Alumni
Forshei dan Founding Father forshei saudara Hery Aslam. Sarasehan ini diisi
dengan penyampaian pesan dan kesan para MPF dan KA forshei yang hadir. Pada kesempatan
kali ini mas Hery berpesan bahwa “Pada saat kalian mendapat peluang dan
kesempatan sekicil apapun itu, maka datang dan ambilah, dan kalian tidak akan
merugi”. Setelah sarasehan dilanjut pentas seni yaitu penampilan karya dari
kader 2015,2016, dan 2017 yang acaranya selesai pada pulul 24.00.
Pada keesokan harinya, kegiatan selanjutnya yaitu senam bersama dan
outbond. Kegiatan ini bertujuan agar para kader dapat menjaga kekompakan dalam
berkompetisi dan dapat melatih manajemen sebuah tim.
Pada pukul 09.00 dilanjutkan materi keempat yaitu oleh pemateri
saudara Sulistyowati (MPF) dan saudara Ahmad Arief Widodo (MPF) pada materi
Antropologi Campus ini pemateri menerangkan karakter setiap individu. Antropologi
kampus adalah berusaha menjelaskan bagaimana kehidupan mahasiswa sebagai
pemeran utama. Saudara Arief memberikan contoh kutipan dari Pramudya Ananta
Toer yaitu “seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran
apalagi perbuatan”. Menjadi mahasiswa harus bisa berfikir dan mencipta yang
baru, harus bisa bebas dari segala arus masyarakat yang kacau, dan mampu
bertindak demi tanggung jawab sosial dalam kondisi mendesak sekalipun.
Acara SET 1 berakhir pada pukul 12.00 WIB. Semua kader forshei
berjamaah sholat dhuhur dilanjutkan penutupan SET 1 dan diakhiri foto bersama
semua kader forshei dan MPF. Setelah itu perjalanan menuju kampus tercinta UIN
Walisongo Semarang. Semoga dengan diadakannya SET 1 ini kader-kader forshei
bisa mendapatkn ilmu-ilmu yang baru dan dapat mengimplementasikan serta
mengamalkannya.