Seorang aktivis tidak melulu soal demo,
unjuk rasa dengan turun ke jalan. Banyak sekali kegiatan mahasiswa selain demo.
Dimulai dari kegiatan terkecil yang dilakukan salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
forshei yaitu diskusi tentang ekonomi islam sampai
dengan membuat seminar tentang isu-isu ekonomi terkini yang sangat bermanfaat. Banyak sekali kegiatan
foshei lainnya yaitu belajar desain grafis,
jurnalistik,
sampai membuat buletin hingga majalah.
Menjadi mahasiswa butuh sebuah planning. Jika seorang
mahasiswa tidak mempunyai visi, misi dan tujuan sebagai status mahasiswa nya,
maka dia akan menjalani hari-hari dengan nuansa yang biasa dan lulus mengikuti
alur. Ketika bimbingan skripsi dia jalani, ketika di suruh revisi dia revisi,
tidak mempunyai target yang dicapai.
Beberapa mahasiswa juga sering mengatakan tidak perlu aktif
organisasi karena membuang waktu dan dapat menghambat perkuliahan. Jika
mahasiswa aktif organisasi, bukan salah organisasinya ketika mahasiswa tersebut
tidak lulus tepat waktu. Melainkan bagaimana sikap dan managing time mahasiswa
tersebut di setiap kegiatan. Banyak juga wisudawan lulus tepat waktu dengan
prestasi karena totalitasnya terhadap organisasi yang di minati.
UIN Walisongo mengadakan wisuda Universitas pada Kamis, 6 September 2018 di Auditorium II kampus 3 terdapat banyak wisudawan
yang lahir dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Dari sekian banyak wisudawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tiga diantaranya adalah kader forshei yang lulus
mendapat predikat wisudawan terbaik fakultas, wisudawan dengan skripsi terbaik dan wisudawan termuda.
Siti Mudrikah mendapat predikat wisudawan terbaik dengan IPK 3,87.
Wisudawan
dengan predikat cumlaude ini pernah menjabat sebagai kepala bidang Media dan
Jurnalistik di forshei periode 2016-2017. Sebagai kepala bidang Media dan
Jurnalistik pada masanya Siti Mudrikah salah satu mahasiswa yang selalu up
to date tentang berita ekonomi terkini.
Dzurriyatun Nafi’ah mendapat predikat wisudawan skripsi terbaik
dengan judul “Efektivitas Strategi Digital Marketing pada Penghimpunan Dana
Zakat, Infaq dan Shodaqoh dengan Pendekatan Direct Rating Method (Studi Kasus
NU CARE-LAZISNU) Jakarta Pusat”. Tidak diragukan jika skripsinya menjadi
yang terbaik karena Dzurriyatun Nafi’ah pernah menjabat sebagai kepala bidang
Kajian dan Penelitian di forshei periode 2016-2017.
Vicky Iffah, wisudawati kelahiran 29 November 1997 mendapat predikat wisudawan termuda
pada usia 20 tahun. Di usianya yang muda Vicky Iffah sudah piawai dalam menulis dan pernah
menjadi pimpinan redaksi pada majalah falah edisi VII dengan tema Halal Lifestyle.
“Dengan aktivitas saya sebagai seorang anggota
organisasi dan nyantri, membuat saya bukan malah ingin melepaskan satu diantara
mereka. Melainkan menjadi tantangan saya dengan cara bagaimana menjadi santri
namun tidak kaget dengan ngaktivis di lingkungan kampus,” ungkap Vicky.
Prestasi-prestasi yang telah ditorehkan karena
mereka totalitas dalam berorganisasi di forshei. Karena hanya dengan
berorganisasi akan menambah networking dan
segala ilmu dari berbagai institusi yang bekerja sama dengan forshei.
Ketiga kader forshei di atas
menjadi cerminan bahwa untuk berprestasi tidak harus meninggalkan organisasi.
Jadi, masih beranggapan bahwa organisasi hanya akan menghambat jalannya perkuliahan? Pada
akhirnya kembali ke pribadi masing-masing, apakah anda ingin menjadi mahasiswa
aktif yang lulus dengan segala
prestasi atau mahasiswa pasif yang
disebut kupu-kupu
(kuliah pulang) dengan lulus
mengikuti alur?