Revolusi Industri 4.0



Semarang – Kamis, (13/12/2018) Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan diskusi primer penutup semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Diskusi bertempat di samping auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo dengan formasi melingkar memberikan kesan ukhuwah dan semangat untuk saling bertukar ilmu. Pada kesempatan kali ini, yang menjadi pemateri diskusi adalah salah satu Keluarga Alumni (KA) forshei yaitu Muhammad An’im Jalalluddin S.H dengan tema Revolusi Industri 4.0. Jumlah total kader forshei yang mengikuti diskusi penutup  sebanyak 25 orang yang terdiri dari kader 2018, 2017, 2016, MPF bahkan KA forshei.

Revolusi Industri 4.0 berasal dari kata revolusi (perubahan yang sangat cepat) dan industry (dalam hal produksi) sehingga revolusi industry 4.0 merupakan perubahan secara cepat dalam hal produksi. Revolusi industry 4.0 kini menjadi perbincangan menarik untuk mendorong seluruh sektor tata kehidupan manusia. Bahkan kini kementrerian Perindustrian telah menyiapkan strategi guna menyiapkan Indonesia untuk masuk ke dalam era Revolusi Industri keempat.  Pertama, Pemerintah akan terus mendorong agar angkatan kerja di Indonesia terus belajar dan meningkatkan keterampilannya untuk memahami penggunaan teknologi internet of things. kedua, yakni pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industry kecil dan menengah (IKM) sehingga mampu menembus pasar ekspor melalui program e-amart IKM. ketiga, pihak kementerian perindustrian telah meminta kepada industry nasional dapat menggunakan teknologi digital seperti Big data, autonomous Robot.

Revolusi Industri kini telah merambah berbagai sektor termasuk dalam industry keuangan. bentuk teknologi dalam industry keuangan adalah dengan hadirnya financial technologi yang belakangan ini semakin popular dan kerap digunakan oleh kalangan penggiat teknologi dan media. meskipun belum memiliki makna yang baku, tetapi financial technologi kini hadir dalam upaya unutk memaksimalkan teknologi dalam mengubah, mempercepat atau mempertajam berbagai aspek dari layanan keuangan yang tersedia saat ini, mulai dari metode pembayaran, transfer dana, pinjaman, pengumpulan dana, hingga pengelolaan asset.

Kehadiran Revolusi industry 4.0 sudah jelas memberikan dampak positif dalam memudahkan urusan masyarakat di segala hal dengan bantuan teknologi yang semakin canggih sehingga akan berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat sera negara. dampak positif pastinya selalu berdampingan dengan dampak negative, diantaranya adalah mengancam tenaga kerja yang dapat berimplikasi akan pengangguran akibat besarnya peran teknologi. Secara umum ada beberapa hasil dari pengaruh hadirnya revolusi industry yaitu, IOT (Internet Of Think), Humanis Machine (IOP: Internet Of Person), teknologi robotic dan sensor serta teknologi 3D.

Revolusi industry 4.0 memang akan menjadi tantangan bagi suatu negara dalam meningkatkan perekonomiannya. Stategi yang disiapkan haruslah menyesuaikan kondisi dari usatu negara tersebut dan sumber daya manusia juga memiliki peran penting, supaya bukan teknologi yang menguasai manusia, tetapi SDM lah nantinya yang akan menguasai teknologi.