Perencanaan Pengelolaan Keuangan Sesuai dengan Syari'ah


Pengelolaan keuangan dengan baik sangat dibutuhkan manusia, tetapi tidak semua orang dapat mengelola keuangan dengan baik. Apalagi dimusim liburan seperti ini, banyak orang yang menghamburkan uangnya untuk pergi berlibur.

Pengelolaan keuangan generasi sekarang atau yang biasa dikenal dengan generasi milenial dengan pengelolaan keuangan generasi gen Z, gen X, dan juga baby boom sangat berbeda. Baru-baru ini terdapat riset yang bertajuk 2018 Modern Wealth Index, menunjukan generasi milenial adalah perencana keuangan terbaik bila dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Riset tersebut dirilis oleh Charles Schwab.

Dikutip dari www.aboutschwab.com (08/01/1019), riset tersebut membuktikan bahwa 31% generasi milenial menulis rencana keuangan mereka lebih tinggi dibandingkan dengan 20% gen X dan 22% boomers. Selain itu generasi milenial juga mengungguli pada tujuan penghematan yang spesifik yaitu sebanyak 36%, sedangkan gen X 25%, dan 17% boomers. Hampir tiga perempat generasi milenial menyeimbangkan kembali portofolio investasi mereka dibandingkan dengan 66% gen X, dan 64% boomers. Untuk yang bekerja sama dengan penasehat keuangan generasi mileneal hampir sama dengan boomer yaitu masing-masing 22% dan 25%, sedangkan gen X sebanyak 16%. Kemudian tingkat kepercayaan generasi milenial bahwa mereka akan menjadi kaya dalam hidup mereka sangat tinggi yaitu sebanyak 64%.

Fokus dari generasi milenial lebih kepada tabungan, investasi dan perencanaan keuangan, menurut Vietri generasi milenial mengerti perlu menabung untuk tujuan jangka panjang, tetapi mereka juga menabung dan berinvestasi untuk mendanai jangka pendek seperti perjalanan dan pengalaman hidup. Dalam survei tersebut juga menujukan bahwa generasi milenial tidak pernah berfikir bahwa jumlah uang yang mereka miliki tidak sesuai dengan rencana.

Sebagai seorang muslim maka diperlukan perencanaan yang sesuai dengan syariah, selain menggunakan produk-produk berbasis syariah, perencanaan keuangan juga dapat memenuhi kebutuhan duniawi dan juga dapat memenuhi kebutuhan hidup di akhirat nanti. Untuk itu perencanaan keuangan seorang muslim harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Pastikan pendapatan yang diterima harus halal.

Perencanaan keuangan harus hati-hati dengan pendapatan atau rizki yang diperoleh. Rizki maupun makanan yang diperoleh harus dipastikan halal dari cara memperoleh, pastikan didapat dari cara yang tidak ada unsur gharar (ketidak jelasan), riba, dan juga maysir (spekulasi). Hal ini juga dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 168, Diperintahkan manusia untuk mengonsumsi makan-makan yang halal. Dengan memakan makanan yang halal semoga mendapat berkah dari Allah.
Masukan anggaran Zakat, Infaq dan Sedekah dalam arus kas.

Zakat termasuk pengeluaran rutin yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim karena merupakan salah satu dari rukun Islam. Besar zakat pendapatan yaitu sebanyak 2,5%  dari total pendapatan setelah memasuki haul dan nisab. Zakat dikeluarkan untuk membersihkan harta yang kita peroleh, begitu juga dengan infaq dan juga shodaqaoh. Kewajiban membayar zakat dijelaskan dalam QS. At-Taubah ayat 34-35.

Utamakan membayar hutang
Berhutang diperbolehkan dalam Islam tetapi sebisa mungkin harus dihindari. Jika mempunyai hutang hendaklah mencatatnya dan segera dibayar karena hutang bisa dibwa sampai mati. Hal tersebut dijelaskan dalam HR. Ibnu Majah no. 2414 hadits ini dishohihkan Syaikh Al Albani.

Prioritaskan tujuan keuangan sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an
Beberapa tujuan keuangan sesuai dengan tuntutan Islam adalah kebutuhan Aqiqah, bagi yang mempunyai anak laki-laki maka disiapkan biaya untuk sunat, berkurban saat Idul adha, dan berangkat Haji, dan lain sebagainya.

Siapkan perencanaan untuk waris
Mengenai hukum waris sendiri dijelaskan dalam QS. An Nisa ayat 11-12, selain itu dalam QS. Al-Baqarah ayat 180 juga dianjurkan untuk berwasiat supaya terhindar dari konflik perebutan harta waris diantara ahli waris.

Memiliki perencanaan keuangan yang sesuai dengan syariah membuat pola hidup kita menjadi lebih baik dan mendapatkan pahala. Mari merencanakan masa depan yang sejahtera dengan perencanaan keuangan yang sesuai dengan syariah.

Sumber gambar : laruno.com

Penulis
Mufrodah
(Kader forshei 2017)