Peringati Harlah ke-11, forshei Adakan Seminar Nasional "Revitalisasi Peran Pemuda dalam Menstimulus Kemajuan Desa.”


Semarang, Rabu (3/7)- Dalam rangka memperingati ulang tahun Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) yang ke -11, forshei mengadakan Seminar Nasional dengan tema Revitalisasi Peran Pemuda dalam Menstimulus Kemajuan Desa. Bertempat di Aula Wisma Perdamaian, Seminar Nasional kali ini diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari peserta seminar nasional, akademisi, mahasisiwa, tamu undangan, dan masyarakat umum. Mengundang 3 pemateri, yaitu Bapak Ignatius Adi Nugroho (Bank Indonesia), Bapak Winarso (Derektur Utama BUMDES Tirta Mandiri Umbul Ponggok), dan Bapak Sartono (Ketua UMKM Kampoeng Telo dari Desa Wisata Kandiri).

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dibuka oleh Bapak Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum Bapak  H. Muhammad Arifin, S.Ag, M.Hum. Acara selanjutnya yaitu launching majalah Falah yang ke-10 dan INDIFES (Institute For Development of Islamic Finance and Business). Acara selanjutnya yaitu Keynote speech oleh Bapak wakil Gubernur Jawa Tengah yang di wakili oleh Bapak Santoso, S.p M.si.
Selanjutnya pukul 09.45 dilanjut dengan penampilan parade 11 produk unggulan desa. Diawali dengan tarian yang dibawakan oleh Saudari Sarir dan Saudari Wiwin. Pada urutan pertama yaitu produk dari Desa Umbul Ponggok, Umbul Ponggok merupakan mata air yang dimanfaatkan menjadi objek wisata yang terletak di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Yang kedua yaitu Desa Wisata Kandri, desa ini disebut sebagai Kampoeng Telo karena memproduksi berbagai macam olahan telo/singkong seperti keripik telo, es dawet telo, dan telo instan.

Produk desa yang ketiga yaitu kopi Muria Khas Kudus, dari Desa Colo, Muria, Kudus. Yang keempat yaitu produk desa dari Desa Gelantengan (Kudus) dengan produknya yaitu Jenang Kudus. Yang kelima yaitu dari Desa Troso, Jepara, terkenal dengan penghasil kain tenun ikat Troso. Desa ini terletak di Kecamatan Pecangan Jepara. Selanjutnya produk desa yang keenam yaitu dari Desa Pulorejo (Grobogan) dengan produknya Batik Tulis Grobogan. Yang ketujuh yaitu dari Desa Tambaksari (Kendal), terkenal dengan produksi olahan lele, terkelak di kecamatan Rowosari, Kendal.

Peserta tampak antusias dan bersemangat, produk desa selanjutnya yaitu dari Desa Penanggulan, dengan produknya krupuk rambak khas Penanggulan. Produk desa yang ke sembilan yaitu dari Kampung Batik Laweyan, Solo dengan produk unggulannya yaitu Batik Solo. Produk desa yang ke sepuluh yaitu dari Desa Prayungan Bojonegoro, desa ini memproduksi kain Batik Bojonegoro yang biasa disebut dengan Batik Jenorogoan. Produk desa yang terakhir yaitu dari Desa Sekar Gadung (Boja), desa ini merupakan desa penghasil kolang-kaling dan gula jawa khas Kendal.

Pada pukul 10.00 WIB acara dilanjut dengan talkshow dengan berbagai materi.  Materi pertama disampaikan oleh Ketua UMKM Kampung Telo yaitu Bapak Sartono Mulyo Suwito  dengan tema Program Pembudayaan Desa Wisata. Selanjutnya Materi kedua disampaikan oleh Direktur Utama Bumdes Tirta Mandiri Umbul Ponggok yaitu Bapak Joko Winarto Spt. dengan tema Mumbul Umbul.

Ketiga adalah materi dari Bank Indonesia dengan tema Strategi Nasional Keuangan Inklusif : Pengenalan Program Elektronifikasi dan Transaksi Non Tunai oleh Bapak Ignatius Adi Nugroho Beliau mengatakan Jumlah pengangguran itu banyak di desa dan yang miskin itu banyak juga didesa, sehingga dalam menggerakkan desa itu tidak mudah, apalagi dalam era milenial ini, kita juga bisa menggerakkan pembangunan desa melalui media sosial.

Setelah selesai penyampaian materi, acara selanjutnya diskusi interaktif dan disambung sesi tanya jawab yang di pandu oleh Mira Azzahra, selanjutnya yaitu pemberian kenang-kenangan dan foto bersama seluruh pemateri. Di penghujung acara Bapak Sartono dan Bapak Joko berpesan “Bikin mimpi di desa kita, tumpahkan rencana entah bisnis clamp atau apapun dan selanjutnya buatlah tim kecil untuk mengeksekusi, karena sesuatu yang besar itu diawali dari yang kecil dulu, sebagai pemuda bermentallah juara, jatuh bangun lagi.

Acara seminar Nasional ini selesai pada pukul 12.15 WIB . Diakhiri dengan pengumuman pemenang Lomba Foto Challenge. Semoga acara ini bisa menjadi wadah untuk menjalin silaturrahim seluruh kalangan dan juga menjadi keberkahan bagi agenda-agenda forshei ke depan.



Alifia
(kader 2018)