A. TEORI PRODUKSI
1. Teori Produksi Konvensional.
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah
kegunaan (utility)
sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi
dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization,
managerial, dan skills).
Tujuan produksi dalam konvensional adalah untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya.
2. Teori Produksi Islam
Produksi menurut Kahf dalam prespektif Islam sebagai usaha manusia
untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materilnya, tetapi juga moralitasnya,
sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup dalam agama Islam, yaitu kebahagiaan
dunia dan akhirat. Perintah produksi dalam Islam terdapat dalam QS. Yasin ayat
33-35. Tujuan utama produksi dalam Islam adalah memaksimalkan maslahah.
Produsen tidak hanya mengejar keuntungan maksimum saja, tetapi juga mengejar
tujuan yang lebih luas yaitu falah dunia
dan akhirat.
B. TEORI KONSUMSI
1. Teori Konsumsi Konvensional
Konsumsi adalah kegiatan manusia menggunakan atau memakai barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Mutu dan jumlah barang atau jasa dapat
mencerminkan kemakmuran konsumen tersebut, semakin tinggi mutu dan jumlahnya
berarti semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya, dan sebaliknya. Tujuan
konsumsi adalah untuk mencapai kepuasan maksimum dari kombinasi barang dan jasa
yang digunakan.
2. Teori Konsumsi Islam
Konsumsi dalam prespektif Islam, adalah pemenuhan kebutuhan barang
dan jasa yang memberikan maslahah/
kebaikan dunia dan akhirat bagi konsumen itu sendri. Pola konsumsi dalam islam
yaitu: mengutamakan akhirat dari pada dunia, konsisten dalam prioritas dan
pemenuhannya, serta memperhatikan etika dan norma.
Prinsip-prinsip konsumsi dalam Islam yaitu:
1) Prinsip Keadilan
2) Prinsip Kebersihan
3) Prinsip Kesederhanaan
4) Prinsip Kemurahan Hati
5) Prinsip Moralitas
Dalam berkonsumsi, Islam mengajarkan untuk memastikan barang atau
jasa tersebut dijamin kehalalannya, toyyib yakni
bermanfaat lebih dan terhindar dari kemudharatan, serta larangan
berlebih-lebihan (israf)
yang mengakibatkan mubadzir dan menghambur-hamburkan uang.
C. TEORI PERMINTAAN (DEMAND)
1. Teori Permintaan
Konvensional
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada
suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen
akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderunngan permintaan
konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
Hukum Permintaan: “Apabila harga naik jumlah
barang/ jasa yang diminta menurun dan apabila harga rendah maka jumlah barang/
jasa yang diminta meningkat”.
Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (demand):
1) Harga barang substitusi
(pengganti)
2) Harga barang komplementer
(pelengkap)
3) Jumlah pendapatan
4) Selera konsumen
5) Intensitas kebutuhan
konsumen
6) Perkiraan harga pada masa
depan
7) Jumlah penduduk
2. Teori Permintaan Islam
Ibnu Taimiyah, permintaan adalah hasrat atau keinginan terhadap
suatu barang (raghbah
fi al-syai). Secara garis besar, pengertian permintaan Islam dan
konvensional adalah sama, namun ada prinsip-prinsip dan batasan yang harus
diperhatikan oleh individu muslim dalam keinginannya yang telah disebutkan
diatas.
Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M) dalam kitab Majmu’ Fatawa menjelaskan,
bahwa hal-hal yang mempengaruhi terhadap permintaan suatu barang antara lain:
1) Keinginan atau selera
masyarakat (Raghbah)
terhadap berbagai jenis barang yang berbeda dan selalu berubah-ubah.
2) Jumlah para peminat (Tullab) terhadap
suatu barang.
3) Kualitas pembeli (Al-Mua’awid)
4) Lemah atau kuatnya kebutuhan
terhadap suatu barang.
5) Cara pembayaran yang
dilakukan, tunai atau angsuran.
6) Besarnya biaya transaksi
Perbedaan yang perlu diperhatikan terutama pada permintaan dalam
Islam adalah: Sumber hukum dan adanya batasan syari’ah, sudut pandang
barangnya, motif dari permintaan dan tujuanya.
D. TEORI PENAWARAN (SUPPLY)
1. Teori Penawaran Konvensional
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat tertentu.
Hukum Penawaran: “Perbandingan lurus antara harga
terhadap jumlah barang yang ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka
penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun”.
Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran:
1) Harga barang itu sendiri
2) Harga barang pengganti
3) Biaya produksi
4) Kemajuan teknologi
5) Pajak
6) Perkiraan harga masa depan
2. Teori Penawaran Islam
Teori penawaran Islam tidak terlepas dari kaidah dan ketentuan
yang digaris oleh Allah kepada manusia dalam melakukan kegiatan produksi. Dalam
melakukan kegiatan pengolahan alam manusia harus senantiasa menjaga
kesinambungan kehidupan disekitarnya, dan jangan melakukan kerusakan.
Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam
menawarkan barang yang dijual. Satu aspek penting yang memberikan suatu
perbedaan dalam perseptif ini kemungkinan besar berasal dari landasan filosofi
dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.
Sumber:
Karim, Adiwarman A. 2002. Ekonomi Mikro
Islam. Edisi ke III. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Karim, Adiwarman A. 2010. Ekonomi Mikro Islam.
Edisi ke V. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muhammad. 2014. Ekonomi Mikro dalam
Prespektid Islam. Yogyakarta: BPFE
Sumber gambar : bisapinter.com
Diolah oleh Tim forshei materi