DIKSI (Dialog Edukasi) Bank Indonesia 2020


Semarang, 19/02/2020 – Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) melaksanakan kegiatan DIKSI (Dialog Edukasi Bank Indonesia) 2010 yang bertempat di MAN 1 Semarang.  Acara mengusung tema “Peran Bank Indonesia dalam Membangun Optimisme Milenial di Era Cashless Society” yang diikuti oleh 143 siswa dan siswi MAN 1 Semarang. Diksi merupakan kegiatan dialog edukasi oleh forshei yang bertujuan untuk mensosialisasikan kepada kaum milenial tentang era cashless society yang sudah marak digunakan.

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dipandu oleh MC (Master of Ceremony) yaitu Saudara Sulton Ulumuddin dan Saudara Nur Kholifatur Rizqiyah. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh Saudara Ulfi Zulfikar dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama oleh ketua umum forshei Saudara Nur Ma’arif kemudian dilanjut sambutan dari Kepala Sekolah MAN 1 Semarang yaitu Bapak Drs. H. Kasmawi, M.Ag. yang menghimbau agar siswa dan siswi aktif dalam menyampaikan pendapatnya serta berharap agar kerjasama ini menjadi bermanfaat. Sambutan ketiga oleh Bapak Ighnadius Adhi Nugroho selaku Asisten Direktur Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Dilanjutkan pembukaan resmi acara dengan menggunakan angklung.

Selanjutnya pemberian materi oleh Bank Indonesia dengan pemateri Ibu Anggi Andeta yang menyampaikan tentang cashless society, salah satunya adalah penggunaan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) yaitu QR code yang ditetapkan Bank Indonesia untuk memfasilitasi sistem pembayaran di Indonesia. Materi yang kedua disampaikan oleh Bapak Eko Aribowo selaku perwakilan dari Rumah Kreatif BUMN Semarang dengan tema “Peluang dan Tantangan Generasi Milenial dalam Menyikapi Cashless Society” yang membahas tentang bagaimana kaum milenial menyikapi adanya cashless society ini.

Sesi selanjutnya adalah tanya jawab. Disini siswa dan siswi diberi kesempatan untuk bertanya. Adapun Saudara Mahendra siswa kelas X IPA menanyakan tentang kemungkinan tidak akan digunakannya lagi uang di masa depan karena adanya perkembangan teknologi salah satunya sistem QRIS ini. Bank Indonesia sendiri tidak hanya bertugas mencetak dan mengedarkan uang tetapi juga menghancurkan uang. Nantinya mungkin produksi uang akan berkurang tetapi tidak hilang, karena hanya untuk efisiensi saja.

Acara ditutup dengan penyerahan kenangan kepada Bank Indonesia dan Rumah Kreatif BUMN Semarang. Semoga dengan diadakannya acara ini dapat menambah wawasan tentang era cashless society serta bagaiamana kita menyikapinya.


Umi Qonita
(Kader 2018)