Tech Center, Terobosan Grab dalam Menyokong Perkembangan Digitalisasi UMKM Indonesia


Kemajuan teknologi dalam bidang transportasi semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya transportasi online berbasis aplikasi, salah satunya Grab. Grab menjadi aplikasi yang sangat memudahkan masyarakat dalam bepergian. Tidak hanya itu, Grab juga menyediakan fitur lain seperti pesan antar makanan (GrabFood), belanja produk segar (GrabFresh), layanan kesehatan (GrabHealth) dan masih banyak fitur lainnya yang memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain memudahkan kita dalam beraktivitas, kini Grab memiliki terobosan baru bertajuk Grab Tech Center yang telah diresmikan pada bulan November 2020.

Tech Center merupakan kontinuitas dari bisnis jangka panjang Grab di Indonesia, di mana Indonesia menjadi salah satu markas besar Grab setelah Singapura. Grab Tech Center ini berlokasi di Gama Tower, Jakarta, dengan luas area sekitar 12.000 m² dan memiliki gedung sampai 9 lantai. Grab Tech Center merupakan salah satu bentuk upaya mendukung proses percepatan digitalisasi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. 

Diketahui bahwa penetapan Indonesia sebagai markas besar Grab dibarengi dengan investasi Grab di Indonesia. Melalui investornya, softbank mengalokasikan sebesar US$ 2 miliar untuk mendukung infrastruktur digital di Indonesia. Salah satu wujud nyata investasi tersebut dengan adanya peresmian Grab Tech Center.

Dilansir dari detik.com, President of  Grab Indonesia menjelaskan Grab Tech Center bertujuan meningkatkan kemampuan teknologi Grab di Indonesia dan menjadikan pusat inovasi di Asia Tenggara. Tech Center ini diutamakan untuk meneliti, merancang, dan menguji berbagai alat dan teknologi bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Menurut President of Grab Indonesia jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta UMKM. Namun, dari jumlah tersebut baru sekitar 16 persen diantaranya yang sudah beralih ke digital. Ini yang membuat Grab menjadikan Indonesia sebagai pasar sempurna dalam menguji berbagai solusi teknologi dengan tujuan memudahkan bidang usaha terutama yang berhubungan dengan digitalisasi. Peresmian Grab Tech Center juga untuk mendukung misi Grab for Good yang diumumkan pada tahun 2019, yang meliputi digitalisasi 5 juta usaha kecil dan tradisional pada 2025.

Grab Tech Center memiliki sebuah tim yang berfokus pada Research and Development (R&D) GrabKios, Merchant, dan GrabFood, serta beberapa departemen yang bertugas mengembangkan produk secara menyeluruh yang mencakup manajemen produk, desain produk, analisis produk, software engineering, sampai quality assurance engineering. Grab juga sudah berencana memperkuat kemampuan di back-end engineering, mobile front-end engineering, dan site reliability engineering. Tim dari Tech Center bertanggung jawab terutama  dalam mengembangkan berbagai produk digital Grab yang nantinya akan menciptakan peningkatan penghasilan bagi para mitra pengemudi dan mitra agen Grab.

Peresmian Grab Tech Center mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Mengutip dari cnbcindonesia.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Panjaitan menyebutkan bahwa Grab Tech Center mempunyai 2 keuntungan. Pertama, menjadi asosiasi bagi potensi unggul. Kedua, meningkatkan kepercayaan investor. Sementara itu, Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi menyatakan pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung pada UMKM. Jika dapat meningkatkan ketahanan UMKM berarti dapat mencegah pengurangan tenaga kerja lebih lanjut sehingga membantu merevitalisasi perekonomian negara.

Grab Tech Center merupakan fasilitas terbesar Grab di Indonesia. Grab aktif di lebih dari 500 kota dan memberikan kekuatan bagi 6 juta pengusaha mikro dan UMKM di Indonesia. Maka dari itu diharapkan dengan adanya terobosan Grab Tech Center semakin mampu memberdayakan potensi teknologi bagi pelaku UMKM Indonesia. Grab Tech Center juga dapat membantu meningkatkan penghasilan para mitra agen Grab, apalagi selama pandemi Grab telah berhasil mendigitalkan lebih dari 450 ribu UMKM.



Sumber gambar: Cnbcindonesia.com

Penulis: Nela Aini Najah