Semarang, 14/01/2021 Forum Studi Hukum Ekonomi Islam UIN Walisongo Semarang adakan acara Workshop From Home bertemakan “Copywriting: Skill Mengedukasi dengan Tulisan”. Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom dan dihadiri lebih dari 50 peserta. Acara ini turut mengundang Bapak Akhyari Hananto Selaku Founder and Editor in Chief Good News From Indonesia (GNFI) sebagai pembicara.
Acara pembukaan workshop dimulai pukul 09.00 WIB dipandu oleh Saudari Sherly Apriliani selaku MC. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan disambung dengan sambutan dari pihak forshei yang disampaikan oleh Saudara Lukmanul Hakim selaku Wakil Ketua Umum. Dalam sambutannya, ia berharap workshop yang diselenggarakan oleh forshei ini dapat memberi teman-teman peserta kesempatan untuk banyak belajar dan berdiskusi bersama mengenai copywriting. Acara dilanjutkan dengan pembacaan do'a yang dipimpin oleh Saudara Muhammad Syaiful Anwar kemudian disambung dengan penutupan acara pembukaan workshop oleh MC. Selanjutnya, MC membacakan Curriculum Vitae (CV) Saudara Niko Bachtiar selaku moderator dan dilanjutkan dengan penayangan video GNFI. Kemudian moderator membacakan CV pembicara dan disambung dengan penyampaian materi inti oleh pembicara.
Melalui materinya, Bapak Akhyari Hananto memaparkan mengenai
taktik kepenulisan yang baik dan bagaimana sebuah konten dapat menarik banyak orang
untuk membacanya. Dalam membuat sebuah bacaan setidaknya seorang penulis harus
memperhatikan segi delivering enlightening, yaitu menciptakan bacaan
sebagai sesuatu yang mencerahkan. Kemudian segi effective, dimana sebuah
bacaan harus mampu secara efektif mempengaruhi orang lain untuk melakukan
sesuatu setelah membacanya. Menurut beliau tulisan yang baik adalah tulisan
yang dapat dibaca dan memberikan manfaat khazanah keilmuan bagi banyak orang (enriching)
serta mampu untuk membuat orang-orang bergerak (moving). Beliau
menjelaskan bagaimana cara menciptakan sebuah tulisan yang berbobot yaitu pertama,
membuat gaya penulisan tersendiri, dimana style kepenulisan yang kita
miliki berbeda dari penulis yang lain. Kedua, pentingnya membuat ide baik dari
judul, tema kepenulisan, dan isi dengan kritis mempertanyakan suatu hal. Ide
menjadi faktor penting dalam membuat orang lain membaca sehingga penting
mengambil angle yang out of the box. Ketiga, go deeper,
yaitu menggali ide-ide tersebut secara dalam. Keempat, mencari unique angle
yang berbeda dan tidak ditulis oleh banyak orang. Kelima, counter
conventional wisdom, yaitu mempertanyakan hal-hal yang telah dipercayai
masyarakat, apakah itu benar atau salah. Keenam, make me care, yaitu
menemukan sesuatu alasan mengapa orang-orang harus membaca tulisan kita.
Terakhir, dont give them 4, give them 2x2, artinya tulisan yang kita
buat harus menarik perhatian pembaca dengan mengulik berbagai sisi.
Setelah penyampaian materi berakhir dilanjutkan
dengan sesi diskusi dan tanya jawab selama 30 menit. Dalam sesi tanya
jawab diantaranya dibahas mengenai bagaimana alur kerja GNFI dalam membuat sebuah konten dan bagaimana
trik penulis untuk mengurangi potensi kesalahan dalam kepenulisan. Pada sesi selanjutnya dibahas mengenai tips-tips mengatasi writer’s
block saat menulis. Kemudian
dibahas juga mengenai perlunya memahami tipikal minat pembaca di Indonesia yang masih
tergolong rendah dan menyesuaikannya dengan membuat tulisan semenarik mungkin.
Sesi diskusi dan tanya jawab berakhir pada
pukul 11.10 WIB dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara pembicara dan para
peserta workshop secara virtual.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Akhyari Hananto, “creating
something mundae, to something amazing”. Dibalik tulisan
yang baik terdapat banyak hal yang dapat diberikan penulis kepada pembaca
terutama dalam menyalurkan khazanah keilmuan yang bermanfaat. Diharapkan dengan
adanya workshop ini semakin banyak ide-ide luar biasa yang tersalurkan
menjadi berbagai karya tulis yang penuh manfaat bagi banyak orang.
Penulis:
Salsabila Dhiya Alriye