Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menyerang Indonesia pada Maret lalu belum juga menunjukkan tanda akan berakhir. Dampak ekonomi akibat pandemi akan sangat tergantung pada faktor-faktor yang sulit diprediksi, intensitas dan kemanjuran upaya pembatasan, luasnya gangguan pasokan, dampak pengetatan dramatis terhadap kondisi pasar keuangan global, pergeseran pola pengeluaran, serta perubahan perilaku. Kinerja ekonomi yang melemah ini berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian mengakibatkan diberlakukannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di beberapa perusahaan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat lebih dari 6,4 juta orang yang dirumahkan bahkan di PHK. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan keputusan merumahkan atau PHK pekerja merupakan efek dari merosotnya omzet selama pandemi virus Corona yang menyebabkan arus kas perusahaan mengetat sehingga banyak pengusaha tidak mampu mempekerjakan pegawainya.
Founder Melek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Akbar Nikmatullah Dachlan dalam sebuah Webinar mengatakan, terdapat dua hal yang perlu dipersiapkan Mahasiswa saat pandemi yaitu kemandirian dan inisiatif yang tinggi untuk melihat opportunity yang ada. Di masa pandemi anggaran bantuan sosial, penyelamatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lainnya lebih besar dari pada saat normal. Dalam hal ini mahasiswa dapat memberikan sosialisasi mengenai usaha digital yang dapat dijalankan para UMKM dari rumah sehingga konsumen dapat dengan mudah belanja melalui online.
Akbar Dachlan juga mengatakan pada program dana desa, arah kebijakannya lebih kepada bagaimana masyarakat diberdayakan. Di satu sisi pemerintah inisiatif untuk mensosialisasikan dan di sisi lain mahasiswa dapat menjadi perantara masyarakat untuk menjemput program yang telah disediakan pemerintah. Mahasiswa dapat memberikan edukasi pada pemerintah desa, bagaimana dapat mengatur dana desa sehingga dapat efektif dikelola.
Selain itu, mahasiswa harus dapat menganalisis dan mempelajari perubahan yang terjadi dalam segala aspek baik ekonomi, sosial dan lainnya. Perubahan yang terjadi saat ini juga mengharuskan mahasiswa untuk tetap inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan peluang, agar tidak semakin terpuruk dalam keadaan krisis. Jika peran mahasiswa tidak dapat di realisasikan dengan baik, maka dikhawatirkan pada masa yang akan datang akan terulang kesalahan yang sama sehingga ekonomi akan terus mengalami penurunan.
Peran Mahasiswa dalam upaya pemulihan ekonomi, yakni bertindak sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dengan menerapkan teori dan ilmu yang dimiliki, seperti meningkatkan daya beli atau laju ekonomi terutama pada UMKM yang sedang lesu. Respon yang terjadi di masyarakat yakni mengurangi belanja akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan lainnya, sehingga mereka harus cermat dalam mengelola keuangan.
Melalui berbagai kebijakan pemerintah serta peran mahasiswa dalam menanggulangi permasalahan ekonomi di masa pandemi ini, diharapkan perekonomian masyarakat dan dunia usaha dapat kembali bergulir normal sehingga roda perekonomian kembali bergerak, atau setidaknya tidak jatuh semakin dalam.
Sumber Gambar: kemenkeu.go.id
Penulis:
Putri Ayu Agustina Siagian