Setelah Kementrian BUMN merencanakan merger pada tiga bank yakni PT Bank BRI Syariah (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Kini merger pada tiga bank tersebut atau sekarang dikenal dengan nama Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah beroperasi sejak 1 Februari 2021. BSI sudah memiliki lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di 1.200 cabang di seluruh Indonesia. Sementara untuk jumlah ATM sudah mencapai 1.785 dengan total nasabah melebihi 14,9 juta.
Meski terbilang masih sangat baru, tapi nyatanya BSI berhasil memperoleh peringkat idAAA dari Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat idAAA merupakan level tertinggi yang diberikan oleh Pefindo sebagai tanda bahwa debitur bisa memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang dan biasanya lebih unggul dari unit ekonomi lainnya.
Analis Pefindo, Handhayu Kusumowinahyu mengatakan bahwa kenaikan peringkat merupakan cerminan dari realisasi merger, yaitu menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia. Apalagi saat ini BSI sudah memiliki aset sebesar Rp 217,4 triliun atau setara dengan 40,4 persen dari industri perbankan syariah dan 2,4 persen dari industri perbankan konvensional, yang mana menjadikan BSI sebagai bank terbesar ketujuh di industri perbankan Indonesia. Peringkat yang tinggi juga menunjukkan kuatnya dukungan dari pemegang saham utama, kuatnya posisi di bidang perbankan syariah, besarnya modal, dan memadainya likuiditas serta fleksibilitas keuangan.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Pefindo juga bisa
menurunkan peringkat jika dirasa dukungan dari pemegang saham utama mulai
berkurang. Hal itu bisa dibuktikan dengan turunnya
kepemilikan saham atau kontribusi bank syariah terhadap perusahaan induk yang
mulai menurun.
Dikutip dari Kompas.com,
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengatakan peningkatan
peringkat ini menjadi motivasi bagi BSI untuk terus berusaha secara maksimal dalam
mewujudkan target yang ditetapkan, diantaranya mempercepat bauran pelayanan
kepada nasabah dan masyarakat serta lebih giat dalam meningkatkan performa pada
masa pemulihan ekonomi 2021, termasuk rencana usaha jangka menengah. Sementara
untuk jangka panjang, BSI akan memperkuat profil bisnis dengan memanfaatkan
jaringan induk usaha, menciptakan beraneka ragam pendanaan pembiayaan dan
memperkuat indikator keuangan.
Kehadiran Bank Syariah Indonesia menjadi tonggak sejarah baru dalam
perkembangan ekonomi di Indonesia. Kenaikan peringkat idAAA dalam kurun
waktu yang relatif cepat merupakan hal yang patut disyukuri sekaligus menjadi
acuan semangat bagi BSI untuk terus menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi
dan keuangan syariah baik di tingkat regional maupun global.
Sumber Gambar : kompas.com
Sumber Gambar : kompas.com
Penulis :
Nela Aini Najah
Nela Aini Najah