Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar untuk mengembangkan industri halal. Hal ini turut didukung oleh penduduknya yang sebagian besar beragama Islam dan daya saing sektor industri yang dimiliki. Bahkan, Indonesia digadang-gadang bisa menjadi pemain utama dalam industri halal global. Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 Indonesia menempati posisi 10 besar teratas di sektor makanan halal, keuangan syariah, pariwisata halal, fashion muslim, kosmetik, media dan rekreasi. Kendati memiliki pasar yang besar, sayangnya pengembangan industri halal di Indonesia belum berjalan secara optimal.
Untuk itu, dalam rangka mengoptimalkan industri halal
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus pada pengembangan industri fashion
muslim Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemenperin untuk memperkenalkan
produk fashion muslim unggulan Indonesia adalah dengan menyelenggarakan
pameran ii-Motion atau Indonesia Industrial Moslem Exhibition pada tanggal 3-5 Juni 2021 yang diikuti oleh
desainer-desainer muslim Indonesia. Gelaran ii-Motion merupakan salah satu program Kemenperin yang bertujuan
untuk mempertemukan produsen industri halal Indonesia dengan pasar mancanegara,
membuka jalur ekspor dan impor produk halal di Indonesia, hingga mampu
meningkatkan angka penjualan produk lokal. Seperti diketahui, industri fashion
muslim memiliki potensi besar karena konsumsi fashion muslim di
Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yakni rata-rata pertumbuhannya
sebesar 3,2 persen per tahun. Dilansir dari kemenperin.go.id,
konsumsi fashion muslim di Indonesia hingga Mei 2020 berada di angka US$
21 miliar.
Sementara untuk masyarakat dunia, fashion
muslim merupakan salah satu produk
primadona. Hal ini dibuktikan dengan laporan dari State of the Global
Islamic Economy Report 2020/2021 yang menunjukkan bahwa total pengeluaran
masyarakat muslim dunia untuk modest fashion mencapai US$ 277 miliar,
naik 4,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, jumlah ini diprediksi
akan meningkat sebesar US$ 311 miliar pada tahun 2024. Dan pada tahun 2020,
Indonesia menduduki peringkat kelima konsumen fashion muslim dunia. Tentunya
ini menjadi peluang bagus bagi perkembangan industri
fashion muslim Indonesia di kancah global.
Industri fashion muslim telah berhasil
menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenperin
kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai US$ 7,04
miliar. Dan industri fashion sangat erat kaitannya dengan sektor
industri tekstil. Berdasarkan angka tersebut, industri tekstil juga memberikan
kontribusi sebesar 6,76 persen terhadap industri pengolahan non-migas pada
tahun 2020. Di samping itu, Indonesia juga menjadi
eksportir terbesar kelima di negara anggota OKI dengan proporsi 9,3 persen.
Melihat
peluang yang ada, seharusnya Indonesia bisa menjadi pusat fashion muslim
dunia. Apalagi Indonesia memiliki modal dan potensi mulai dari SDM, pasar
hingga fashion desainer yang berkualitas. Dan untuk mewujudkan hal
tersebut, diperlukan dukungan dari semua pihak agar produk fashion
muslim Indonesia dapat diterima dan mendapat tempat di hati masyarakat lokal
dan dunia. Berbagai upaya yang
sudah dilakukan untuk mendukung perkembangan industri fashion muslim
Indonesia diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam
industri fashion muslim di kancah global.
Sumber Gambar: Kemenperin.go.id
Penulis:
Nela Aini Najah