Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gandeng Dubai Financial Services Authority (DFSA) untuk mengembangkan industri di bidang keuangan syariah, industri halal, sustainable finance, fintech, cybersecurity dan pengawasan berbasis teknologi. Perluasan kerja sama OJK dengan DFSA dimulai dengan pembukaan kantor representatif PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Dubai. Dengan demikian, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan segera membuka kantor cabang perwakilannya di wilayah Timur Tengah. Ini bisa dilakukan setelah bank syariah pelat merah ini mendapatkan letter of incorporation dari Dubai International Financial Center (DIFC).
Dilansir dari Republika.co.id,
saat ini PT Bank Syariah
Indonesia Tbk (BSI) telah menerima letter
of incorporation dari Dubai International
Financial Center (DIFC). Izin berupa letter
of incorporation yang diterima BSI menandai bahwa bank syariah terbesar di
Tanah Air ini secara resmi dapat membuka pasar di wilayah Timur Tengah. Dengan
adanya letter of incorporation BSI juga resmi menjadi bagian dari DIFC. Saat ini BSI sedang berproses ke tahap
akhir untuk memulai operasional di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Hery Gunardi sebagai direktur utama BSI mengatakan bahwa BSI ingin memaksimalkan peluang bisnis dari potensi besar pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Kehadiran BSI di Dubai merupakan langkah strategis menandai rekam jejak pertama BSI di pasar global. BSI akan menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah. Dengan ekspansi ini, BSI berharap dapat mewujudkan misi sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
BSI
juga diproyeksikan menjadi bank syariah berskala global. Dengan kata lain, BSI
akan menjadi salah satu kekuatan utama pemerintah yang mematok target bahwa
Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam ekosistem ekonomi syariah global ke
depan. Bank dengan kode emiten BSI ini
akan mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai sebagai jembatan penghubung antara
Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada
proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga untuk proyek-proyek pembangunan tanah
air lainnya.
Tidak hanya berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, kehadiran BSI di Dubai juga akan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara GCC di Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab (UEA). Terlebih negara tersebut adalah salah satu pusat investasi global, di mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk.
Sumber gambar: Kompas.com
Penulis:
Siti Sofiatus Sa'adah