Melihat dari penjelasan Tito sebagai
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengenai kenaikan permintaan atau demand
suatu barang sudah mulai terlihat yakni salah satunya adalah jenis bahan
pangan. Dikutip dari channel youtube pikiran rakyat bahwa menjelang
Nataru sejumlah bahan makanan di beberapa daerah mengalami kenaikan. Beberapa
waktu lalu harga bahan pangan yang naik yaitu telur yang biasanya dibeli dari
harga Rp.25-28 ribu naik menjadi Rp.30-31 ribu.
Menyusul telur harga bahan pangan lain yang
ikut naik adalah daging ayam. Salah satunya terjadi di Pasar Kramat Jati,
Jakarta Timur. Kenaikan harga daging ayam telah terjadi sejak Kamis, 8 Desember
2022. Dari harga yang biasanya Rp.28 ribu naik menjadi Rp.32 ribu.
Selain telur dan ayam, kenaikan dari segi
komoditas pertanian seperti cabai rawit, cabai merah dan lain sebagainya. Dari
harga Rp.29 ribu per kilo menjadi Rp.34 ribu per kilonya. Selain dengan alasan
Nataru terdapat alasan lain yang mempengaruhi kenaikan dari komoditas pertanian
yakni salah satunya gagal panen dikarenakan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Para pedagang memprediksi bahwa kenaikan harga bahan akan terus naik hingga
lebaran dan turun lagi pasca lebaran.
Minyak goreng juga tidak ingin kalah dalam
perihal harga menjelang Nataru 2023. Di sejumlah pasar tradisional di kabupaten
Semarang harga minyak goreng terus merangkak naik. Minyak goreng curah yang
biasa di brandol Rp.15 ribu per liter naik menjadi Rp.18 ribu per liternya.
Pedagang dan pembeli mengeluh atas kenaikan harga bahan pokok terlebih dimasa
sulit seperti masa pandemi covid-19, di mana kondisi masyarakat masih belum
pulih.
Sementara itu, dikutip dari artikel ekonomi
TopBusiness (23/12/2022) ekonom dari
Universitas Airlangga Rudi Purwono mengatakan bahwa terdapat dampak positif
dari hari raya Natal dan Tahun Baru 2023 untuk perekonomian Indonesia.
Masyarakat yang bergerak untuk memenuhi kebutuhan yang harus dipersiapkan
menjelang Nataru akan meningkatkan konsumsinya dan produksi juga harus
ditingkatkan sehingga membuat perekonomian berputar walaupun harga sudah pasti
akan naik.
Prespektif lain
dalam momentum Nataru 2023 selain ekonomi yaitu masalah kesehatan. Peringatan
Nataru 2023 tidak akan lepas dari kerumunan warga sehingga untuk mencegah adanya gelombang ke
tiga Covid-19, pemerintah berencana akan menerapkan kebijakan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat libur Nataru 2022. Ma’ruf
Amin mengatakan perkembangan Covid-19 harus terus diantisipasi dan diwaspadai.
Pada sisi lain, pemerintah juga ikut menggencarkan vaksinasi terutama vaksinasi
penguat atau booster supaya masyarakat memiliki kekebalan tubuh.
Hal itu berlaku juga bagi warga
yang ingin melakukan mudik di akhir tahun. Menurut PT KAI banyak pembeli tiket bertujuan libur akhir tahun di
Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KAI
juga mengoperasikan 8 kereta api tambahan. Puncak arus penumpang libur natal
dan tahun baru di prediksi terjadi pada tanggal 23 Desember. Sesuai surat
edaran Kemenhub terkait pencegahan penularan covid-19, penumpang berusia di
atas 18 tahun wajib sudah divaksin dosis ketiga atau booster. Penumpang berusia
6 hingga 17 tahun minimal sudah divaksin dosis kedua, sedangkan penumpang di
bawah usia 6 tahun tidak wajib vaksin tetapi wajib didampingi orang tua.
Sumber : Nurdian
Akhmad https://www.topbusiness.id/70391inflasi-melandai-momentum-bagus-jelang-nataru-2023-html
Penulis : Laelatul Badriyah dan Sri Puji Rahayu