Jenis-Jenis Pengangguran

 


Pengangguran atau tuna karya: Angkatan kerja yang masuk usia produktif tetapi tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari kerja. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.
Berikut beberapa jenis pengangguran yang umum:
  • ü Pengangguran Siklus: Jenis pengangguran ini berkaitan dengan perubahan siklus ekonomi. Ketika ekonomi mengalami resesi atau perlambatan, banyak perusahaan dapat mengurangi jumlah pekerja atau berhenti merekrut baru, yang menyebabkan pengangguran meningkat. Ini disebut pengangguran siklus karena berkaitan dengan siklus bisnis. Contohnya, Seorang penjual mobil yang dipecat karena penurunan penjualan mobil selama perlambatan ekonomi.
  • ü Pengangguran Friksional: Ini adalah jenis pengangguran yang terjadi ketika individu mencari pekerjaan baru atau memasuki pasar tenaga kerja untuk pertama kalinya. Ini adalah pengangguran sementara yang mungkin terjadi selama proses pencarian pekerjaan yang normal. Contohnya, lulusan sekolah yang mencari pekerjaan pertama mereka.
  • ü Pengangguran Teknologi: Pengangguran teknologi terjadi ketika seseorang kehilangan pekerjaan mereka karena otomatisasi, perkembangan teknologi, atau perubahan dalam metode produksi. Contohnya, Seorang kasir yang kehilangan pekerjaannya karena toko mulai menggunakan mesin kasir otomatis.
  • ü Pengangguran Musiman: Pengangguran musiman terjadi ketika pekerjaan hanya tersedia selama beberapa musim atau waktu tertentu dalam setahun. Contohnya, pekerja musiman di pertanian atau pariwisata yang hanya bekerja selama musim panen atau liburan.
  • ü Pengangguran Voluntary (Sukarela): Pengangguran voluntary terjadi ketika seseorang tidak bekerja karena pilihan pribadi mereka. Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk bekerja, tetapi memutuskan untuk tidak bekerja sementara, mungkin karena mereka ingin fokus pada pendidikan, merawat keluarga, atau mengambil cuti. Contohnya, Seorang ibu rumah tangga yang memilih untuk tidak bekerja agar bisa merawat anak-anaknya.
  • ü Pengangguran Struktural: Pengangguran struktural terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara keterampilan, pendidikan, atau lokasi pekerjaan yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja dan keterampilan, pendidikan, atau lokasi yang dimiliki oleh individu. Misalnya, ketika perkembangan teknologi mengubah tuntutan pekerjaan dan pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka tidak memiliki keterampilan yang sesuai. Contohnya, Seorang tukang kayu yang kehilangan pekerjaannya karena permintaan pasar beralih ke bahan bangunan modern yang ia tidak kuasai.
  • ü Pengangguran Pemuda: Merujuk kepada pengangguran yang lebih tinggi di antara kelompok usia muda, seringkali karena mereka baru memasuki pasar tenaga kerja dan mungkin memiliki keterampilan atau pengalaman yang terbatas. Contohnya, Seorang remaja yang mencari pekerjaan paruh waktu untuk pertama kalinya selama liburan sekolah.
  • 1. Pekerjaan penuh adalah jenis pekerjaan di mana seseorang bekerja selama jam kerja penuh yang ditentukan oleh aturan perusahaan atau undang-undang yang berlaku di wilayah tersebut. Biasanya, pekerjaan penuh waktu melibatkan bekerja selama 35-40 jam atau lebih setiap minggu. Pekerjaan penuh waktu cenderung memberikan manfaat yang lebih lengkap dan jaminan seperti asuransi kesehatan, cuti tahunan, dan hak pensiun. Contohnya, Penuh: Seorang insinyur perangkat lunak yang bekerja 40 jam seminggu di sebuah perusahaan teknologi besar dengan manfaat lengkap, termasuk asuransi kesehatan dan pensiun
    2. Pekerjaan setengah menganggur merujuk kepada situasi di mana seseorang bekerja dalam kapasitas yang kurang dari penuh waktu, biasanya kurang dari 35-40 jam seminggu. Ini dapat terjadi karena keterbatasan pekerjaan yang tersedia, keinginan individu untuk menjaga waktu luang, atau keterbatasan fisik atau kesehatan. Pekerjaan setengah menganggur seringkali tidak memberikan manfaat atau jaminan yang sama seperti pekerjaan penuh waktu, seperti manfaat kesehatan atau cuti. Contohnya, Seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai penerima panggilan layanan pelanggan selama 20 jam seminggu untuk memenuhi penghasilan tambahan bagi keluarganya.
    Dasar Pendapatan: dalam konteks pekerjaan setengah menganggur mengacu pada alasan mengapa seseorang memilih atau memerlukan pekerjaan yang menghasilkan pendapatan tambahan. Beberapa alasan: Meningkatkan Pendapatan, Mengatasi Kesulitan Keuangan, Menghemat untuk Tujuan Tertentu.
    Dasar Produktivitas: mencerminkan tingkat produktivitas seseorang dalam pekerjaan setengah menganggur. Ini dapat mencakup sejauh mana seseorang dapat menghasilkan hasil yang signifikan dalam pekerjaan tersebut. Beberapa alasan: Keterbatasan Waktu, Keterampilan dan Kemampuan.
  • Dasar Pendidikan dan Jenis Pekerjaanmencakup pertimbangan pendidikan, latar belakang pekerjaan, dan jenis pekerjaan yang tersedia.  
  • ü Jenis Pekerjaan Tersedia: Jenis pekerjaan yang tersedia di pasar kerja juga mempengaruhi pilihan pekerjaan setengah menganggur. Seseorang mungkin memilih pekerjaan paruh waktu yang sesuai dengan minat atau kemampuan mereka, seperti menjadi penulis lepas atau instruktur yoga paruh waktu.
  • ü Pendekatan Pendidikan: Pekerjaan setengah menganggur seringkali dipilih oleh mahasiswa yang ingin menggabungkan pendidikan dengan penghasilan. Mereka dapat memilih pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan freelance yang lebih fleksibel sesuai dengan jadwal belajar mereka.