Inflasi Ekonomi Klasik VS Ekonomi Islam
inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Dimana kenaikan ini bukan hanya kenaikan satu atau dua barang saja melainkan kenaikan harga-harga dari sebagian besar barang/jasa sedangkan kata terus menerus dalam arti kenaikan harga tersebut merambat dari waktu ke waktu. Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara umum. Inflasi dapat di ukur dengan dua indicator yaitu IHK dan PDB.
Jenis inflasi berdasarkan besaranya:
1. Jika kurang dari 10% setahun, maka inflasi ringan
2. Jika 10% - 30 % setahun, maka inflasi sedang
3. Jika 30% - 100% setahun, maka inflasi berat
Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya :
1. Demand Pull Inflation (karna tarikan permintaan) : Demand-pull inflation terjadi ketika permintaan barang atau jasa meningkat pesat, tetapi jumlah penawaran tidak bisa mengimbanginya, sehingga harga naik.
2. Cost Push Inflation ( dorongan penawaran) : inflasi yang disebabkan oleh penurunan penawaran agregat
3. Spiraling Inflation (inflasi yang terjadi sebelumnnya)
4. Imported Inflation dan Domestic Inflation : imported inflation terjadi ketika harga barang atau jasa yang diimpor meningkat, yang dapat memicu kenaikan harga di dalam negeri. Ini biasanya terjadi ketika nilai tukar mata uang melemah atau ada kenaikan harga barang di negara pengekspor. Atau bisa jadi karna perang dunia sedangkan domestic Domestic inflation adalah inflasi yang dipicu oleh faktor-faktor internal dalam negeri, seperti kebijakan pemerintah, kondisi pasar tenaga kerja, dan distribusi barang.
Penyebab inflasi menurut Taqiuddin Ahmad Al Maqrizi ;
Natural Inflasi : Inflasi alamiah adalah kenaikan harga yang terjadi secara alami karena faktor-faktor di luar kendali manusia, seperti bencana alam atau gangguan cuaca ekstrem. Contohnya, ketika terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau kekeringan panjang, produksi barang-barang pokok seperti pangan dan bahan bakar bisa terganggu. Gangguan ini mengakibatkan pasokan berkurang, sedangkan permintaan tetap atau bahkan meningkat, sehingga harga barang-barang tersebut naik. Inflasi semacam ini bersifat sementara, namun dampaknya bisa terasa luas karena melibatkan kebutuhan pokok.
Human Error Inflation : kenaikan harga yang disebabkan oleh kesalahan manusia, baik dalam pengambilan keputusan kebijakan maupun manajemen operasional. Kesalahan ini bisa terjadi pada pemerintah, perusahaan, atau individu.disebabkan .Contoh : korupsi, percetakan uang berlebihan dll.
Akibat inflasi dalam perspektif islam
1. Self feeding inflation (gangguan pada fungsi uang dan inflasi berulang) : Inflasi menurunkan nilai uang, menyebabkan masyarakat segera membelanjakannya, yang kemudian memperburuk inflasi berkelanjutan (self-feeding inflation).
2. MPS (penurunan marginal propensity to save) : Nilai tabungan tergerus inflasi, membuat orang enggan menabung sehingga mengurangi modal untuk investasi produktif.
3. Marginal proprnsity to consumen ( peningkatan kecenderungan untuk mengkonsumsi barang non primer) : Masyarakat terdorong mengonsumsi barang non-primer untuk menghindari penurunan nilai uang, yang bertentangan dengan prinsip ekonomi syariah.
4. Hoarding (mendorong investasi non produktif dan perilaku menumpuk kekayaan) : 4. Inflasi mendorong perilaku menimbun kekayaan (hoarding) pada aset non-produktif seperti emas, bukan pada sektor produktif yang bermanfaat, seperti pertanian atau perdagangan.