KEGIATAN PRA-SHARIAH ECONOMIST TRANING (PRASET) 2025 SEBAGAI LANGKAH AWAL KEBERSAMAAN FORSHEI
Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (FORSHEI) menyelenggarakan kegiatan Pra Sharia Economist Traning (PRASET) 2025. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib setelah ORAIN sebagai langkah awal kebersamaan di Forshei. Praset 2025 berlangsung pada hari Sabtu -Minggu , 20-21 September 2025. Kegiatan Praset 2025 ini dilaksanakan di Pondok Goebuk Penceng dengan mengusung tema “Menguatkan Kebersamaan, Menyatukan Harapan, Membangun Masa Depan”. Praset adalah kegiatan wajib bagi anggota baru Forshei untuk mengenal lebih jauh tentang Forshei. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus, panitia, dan peserta. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga di hadiri oleh Majelis Pertimbangan Forshei (MPF) dan Keluarga Alumni Forshei (KAF) yang nantinya mendampingi acara Praset 2025.
Kegiatan Praset 2025 dimulai pada hari Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan di awali dengan keberangkatan panitia dan peserta dari UIN Walisongo menuju ke pondok Goebuk Penceng.
Setelah seluruh panitia dan peserta sampai di Pondok Goebuk Penceng, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara yang dipandu oleh Master Of Ceremony, yaitu Galuh dan Rifqi.
Kegiatan Praset 2025 ini diawali dengan pembacaan basmalah secara bersama - sama, tilawah ayat suci Al-Qur’an oleh Azka, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FoSSEI yang dipimpin oleh Tri Purwati. Kemudian, kegiatan pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dari Ruhimat Mubarok (Arok) sebagai Ketua Panitia, sambutan yang kedua dari Abdul Haqqi sebagai Ketua Umum Forshei, dan sambutan yang ketiga dari Galih Abdurachman sebagai MPF sekaligus membuka acara Praset 2025 ini. Pembukaan acara ditutup dengan pembacaaan Doa yang dipimpin oleh fadhil.
Setelah pembukaan, peserta mengikuti pemaparan materi pertama mengenai ke-FORSEI-an yang diisi oleh Bapak Fathurrahman, kemudian dilanjutkan dengan materi Antropologi Kampus yang dipaparkan oleh Fauzi.
Setelah sesi pemaparan materi, peserta beristirahat sejenak untuk sholat ashar dan mempersiapkan untuk mengikuti Small Group Discussion (SGD) yang dipandu oleh Rozi. Pada sesi SGD, Diskusi berlangsung hangat dan membahas mengenai, “Pembersihan Korupsi : Efektifkah Upaya Pemerintah Saat Ini?”. Diskusi ini menjadi ruang interaktif bagi peserta untuk saling bertukar pandangan mengenai peran mahasiswa sebagai perubahan dalam mengawal transparansi, akuntabilitas, dan penguatan budaya antikorupsi di masyarakat.
Malam hari, kegiatan berlanjut dengan sholat maghrib berjamaah dan dilanjutkan tahlilan bersama. Setelah itu, acara diisi dengan Sarasehan dan Pentas Seni yang menampilkan kreativitas serta kekompakan para peserta. Malam hari ditutup dengan sesi ice breaking yang bertujuan mempererat keakraban sebelum peserta beristirahat.
Hari kedua dimulai sejak subuh dengan sholat berjamaah, senam pagi, dan sarapan bersama. Setelah itu, peserta diajak mengikuti sesi “Our Wish” untuk menyampaikan harapanharapan mereka kepada Forshei. Kemudian dilanjutkan dengan lomba-lomba seperti: estafet pimpong, junjung-junjung, estafet tepung, baki air. sebagai sarana membangun kerjasama tim, sekaligus menjaga semangat kebersamaan.
Menjelang siang, peserta kembali mengikuti materi Ke-FoSSEI-an yang dipaparkan oleh Bapak Ubaedul Mustofa. Pada sesi ini, disampaikan penjelasan mengenai peran Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) sebagai wadah koordinasi lembaga studi ekonomi Islam di tingkat nasional. Setelah materi selesai, kegiatan berlanjut dengan sesi mentoring yang dipandu oleh Regita. Sesi ini dirancang sebagai ruang pembinaan, penguatan motivasi, serta pendampingan bagi peserta agar lebih siap menjalani proses kaderisasi.
Sebagai penutup, kegiatan dilaksanakan sambutan akhir, doa bersama, sesi kebersihan, serta foto bersama sebelum peserta kembali ke rumah masing-masing.
Praset 2025 tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga tempat untuk mempererat persaudaraan antar anggota. Melalui materi, diskusi, dan kegiatan kebersamaan. Acara ini diharapkan melahirkan kader baru yang kompak dan siap meneruskan perjuangan ekonomi Islam di Indonesia.