Tiga Variabel Utama Makro Ekonomi

 


Tiga Variabel Utama Makro Ekonomi

(Pendapatan Nasional, Pengangguran, dan Inflasi)

 Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Terdapat dua area penelitian: mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional).

 Di ekonomi makro akan membahas kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran negara. Sedangkan kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar untuk stabilitas perekonomian.

Tiga Variabel Utama Makro Ekonomi

a. Pertumbuhan ekonomi - pendapatan nasional

Pendapatan nasional: jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh RTK (Rumah Tangga Keluarga) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi (tanah/SDA, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan) dalam satu periode, biasanya selama 1 tahun.

b. Stabilitas perekonomian - tingkat inflasi

Inflasi: meningkatnya harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya:

1. Demand pull inflation: karena tarikan permintaan (permintaan naik, harga naik).

2. Cost push inflation: karena dorongan penawaran (penawaran turun, harga naik).

3. Spiralling inflation: karena inflasi yang terjadi sebelumnya.

4. Imported inflation (kenaikan harga barang dan jasa di dalam negeri yang terjadi karena meningkatnya harga barang impor) dan domestic inflation (inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri).

c. Distribusi pendapatan - tingkat pengangguran, tingkat konsumsi

Pengangguran atau tuna karya: istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Penyebab adanya pengangguran:

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada, akibatnya produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lain. Jumlah pengangguran dalam suatu perekonomian dihitung melalui tingkat pengangguran, yaitu persentase orang yang tidak memiliki pekerjaan namun masih aktif mencari kerja dari total angkatan kerja. Angkatan kerja sendiri mencakup hanya mereka yang siap dan sedang mencari pekerjaan, sedangkan orang yang sudah pensiun, masih bersekolah, atau berhenti mencari kerja karena tidak ada peluang kerja tidak termasuk dalam kelompok ini.

Dampak banyaknya pengangguran: meningkatnya angka kriminalitas, meningkatnya angka kemiskinan, menurunnya daya saing, menyebabkan seseorang kehilangan keahlian, berpotensi membuat keuangan negara membengkak.