Forshei Adakan Seminar Nasional Online Young Sharia Economic Leader and Education Forum 2020


Semarang, 21/10/2020 Forum Studi Hukum Ekonomi Islam UIN Walisongo Semarang adakan acara Seminar Nasional  Online Young Sharia Economic Leader and Education Forum bertemakan "Peran Ekonomi Syariah Sebagai Langkah Manifestasi Penanggulangan Resesi dan Pemulihan Ekonomi”. Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi via zoom dan dihadiri oleh 197 peserta. Acara ini turut mengundang Bapak Nur Satyo Kurniawan, S.ST, Ak, MA, M.Ec. Dev, CA selaku Kepala Bagian Pengawasan Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jateng dan DIY, Bapak Iwan Budiyono, SE, M.Si., Akt, CA sebagai sekretaris 2 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Tengah, dan Bapak Pepep Muslim Wahid selaku pimpinan Bank BRI Syariah Cabang KCI Semarang Raya sebagai pembicara.

Acara pembukaan seminar nasional dimulai pukul 08.00 dipandu oleh Saudari Salsabila Dhiya Alriye selaku MC. Acara dilanjutkan dengan  menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars FoSSEI, kemudian disambung dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama, disampaikan oleh Saudara Sulthon Ulumuddin selaku Ketua Umum Forshei. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Seminar Nasional Online Young Sharia Economic Leader and Education Forum yang diselenggarakan oleh forshei ini, merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19 agar Indonesia tidak jatuh ke dalam jurang resesi. Ia juga menyampaikan bahwa acara seminar nasional ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa atau khalayak umum terkait langkah-langkah mengantisipasi resesi ekonomi. 

Kemudian Sambutan kedua disampaikan oleh Bapak Dr. H. Ahmad Izzudin, M.Ag selaku Wakil Dekan 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang. Melalui sambutannya, ia menyampaikan bahwa gerakan intelektual menggunakan peran ekonomi syariah dalam mencari solusi terhadap penanggulangan resesi dan pemulihan ekonomi nasional perlu dilakukan. Salah satunya, melalui kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh forshei dengan menggandeng pihak-pihak yang kompeten seperti Otoritas Jasa Keuangan sebagai salah satu lembaga keuangan yang membidangi, Masyarakat Ekonomi Syariah yang mengayomi kegiatan ekonomi syariah di Jawa Tengah, serta keberadaan lembaga perbankan syariah yang dapat memberikan masukan-masukan terkait. Ia juga berharap seminar nasional ini dapat memberikan kontribusi yang nyata khususnya dalam pemberian rekomendasi yang konkret bagi pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi akibat pandemi covid-19 melalui peran ekonomi syariah. Dengan bacaan ummul kitab, acara seminar nasional secara resmi dibuka oleh Bapak Izzudin. Setelah seminar nasional resmi dibuka, acara dilanjutkan dengan pembacaan do'a yang dipimpin oleh Saudara Nur Abidin. Acara disambung dengan pembacaan Curriculum Vitae (CV) moderator oleh mc dan dilanjutkan dengan penyampaian materi inti oleh para pembicara dengan dimoderatori oleh Saudari Siti Mudrikah, S.E.

Materi pertama disampaikan oleh Bapak Nur Satyo Kurniawan, S.ST, Ak, MA, M.Ec. Dev, CA selaku Kepala Bagian Pengawasan Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jateng dan DIY. Pemaparan materi yang disampaikan yakni meliputi perkembangan covid-19 Indonesia berserta dampaknya, perkembangan keuangan dan perbankan Indonesia, respon kebijakan dari pemerintah dan otoritas, realisasi restrukturisasi kredit dan pemulihan ekonomi nasional Jawa Tengah, serta kendala dan upaya dalam implementasi pemulihan ekonomi nasional. Pemaparan materi dimulai dengan penjelasan mengenai laporan grafik perkembangan covid-19 di Indonesia yang terus meningkat sehingga membawa prediksi turunnya pertumbuhan ekonomi atau jatuhnya Indonesia dalam jurang resesi di tahun 2020 juga penjelasan mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan OJK bersama Pemerintah untuk menanggulanginya melalui PP Nomor 23 Tahun 2020 serta kebijakan OJK melalui POJK Nomor 11, 14, 15, 16, 17, dan 18 Tahun 2020 meliputi realisasi restrukturisasi kredit, penempatan uang negara, pemberian subsidi bunga, dan penjaminan kredit yang sudah berjalan khususnya di Jawa Tengah dan DIY.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Iwan Budiyono, SE, M.Si., Akt, CA yang menjabat sebagai Sekretaris 2 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Tengah. Dalam pemaparan materi, ia menjelaskan mengenai permasalahan-permasalahan ekonomi yang dapat memicu terjadinya resesi meliputi kelangkaan sumber-sumber produktif, penggunaan uang sebagai sarana transaksi, serta produksi dan distribusi barang. Ia juga menjelaskan mengenai solusi dari resesi melalui pandangan teori ekonomi islam yang meliputi Tauhid, Al-Adl, Ma’ad, Khilafah, dan Nubuwah. Dimana implikasi dari prinsip Tauhid yaitu dengan memandang bahwa kepemilikan manusia adalah nisbi atau relatif dan yang mutlak hanya Allah SWT serta agar mengaktifitaskan ekonomi yang diorientasikan dengan tujuan ibadah. Mengenai implementasi prinsip Al-Adl yaitu terkait larangan eksploitasi baik terhadap sesama maupun dengan alam, pemerataan harta kekayaan, serta larangan penimbunan dan monopoli harta. 

Selanjutnya mengenai prinsip Nubuwah yaitu meliputi sidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fathanah (bijaksana), dan Tablig (keterbukaan). Kemudian terkait implikasi prinsip Khilafah yakni meliputi persaudaraan universal, sumber daya alam adalah amanah dan pola hidup yang sederhana. Selain itu, terdapat prinsip Ma’ad yang meliputi orientasi aktifitas ekonomi dengan hasil dunia dan akhirat serta keseimbangan tujuan hidup. Dengan adanya prinsip-prinsip tersebut maka dapat menghindari penumpukan, eksploitasi dan monopoli harta yang dapat menyebabkan resesi

Selanjutnya materi ketiga disampaikan oleh Bapak Pepep Muslim Wahid selaku pimpinan Bank BRI Syariah Cabang KCI Semarang Raya. Dalam penyampaian materi, ia menjelaskan mengenai bidang-bidang ekonomi syariah yang terdampak pandemi covid-19 diantaranya yaitu bidang keuangan dan bank syariah dimana terjadi peningkatan risiko gagal bayar dan shock pada pasar keuangan, bidang pariwisata halal karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bidang industri halal ditandai dengan lemahnya permintaan produk halal dan adanya potensi perubahan konsumen, serta bidang pendidikan islam khususnya pesantren dimana terjadi penurunan permintaan pasar dan penerimaan usaha pesantren.

Bank BRI Syariah berperan dalam menanggulangi masalah-masalah tersebut yakni dengan adanya pemberian relaksasi pembiayaan melalui restrukturisasi meliputi pengurangan angsuran, pertambahan jangka waktu, serta diskon tunggakan terutama bagi usaha unit kecil dan UMKM agar dapat membantu menggerakkan ekonomi nasional. Selain itu, Dengan adanya pandemi covid-19 yang membatasi kegiatan ekonomi Bank BRI Syariah menyediakan layanan transaksi online agar bisnis tetap dapat dijalankan.

Setelah penyampaian materi berakhir dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab selama 30 menit dengan total tiga pertanyaan. Dalam sesi pertama tanya jawab diantaranya dibahas mengenai adanya perumusan merger bank syariah di bawah BUMN yang masih dalam pengawasan Kementrian BUMN untuk proses serta kesepakatannya dan belum diajukan ke OJK. Kemudian pada sesi kedua tanya jawab dibahas mengenai pentingnya memberikan pemahaman atau kampanye mengenai penerapan nilai-nilai islam dalam melakukan kegiatan ekonomi. Kemudian pada sesi ketiga tanya jawab dibahas mengenai peran Bank BRI Syariah dalam menanggapi modus sim swap. Penyampaian materi dan diskusi tanya jawab berakhir pada pukul 12.25 dan dilanjutkan dengan peralihan moderator kepada MC serta sesi foto bersama antara pembicara dan para peserta seminar nasional secara virtual. 

Dilanjut dengan acara quiz yang dipandu oleh Saudari Fitra dan Saudari Fika menggunakan via quizizz. Quiz tersebut masih seputar tema seminar nasional dan dikerjakan oleh para peserta secara bersama-sama selama lima menit. Kemudian quiz berhasil dimenangkan oleh Saudari Sri Wulandari, Saudari Usmiyati, dan Saudara Baharudin yang berhak mendapatkan doorprize. Setelah acara quiz berakhir pada pukul 12.45, Acara Seminar Nasional Online Young Sharia Economic Leader and Education Forum ditutup oleh Saudari Salsabila Dhiya Alriye selaku MC.

Dengan adanya Seminar Nasional Online Young Sharia Economic Leader and Education Forum ini, diharapkan dapat memberikan edukasi kritis kepada para mahasiswa serta khalayak umum mengenai resesi dan pemulihan ekonomi. Selain itu, semoga seminar nasional ini dapat menghasilkan ide-ide atas solusi ancaman resesi di Indonesia khususnya terhadap pemerintah dengan pandangan ekonomi islam.

 Salsabila Dhiya Alriye (Kader 2019)