PASAR MODAL DAN PASAR UANG

A. Pasar Modal

1. Perbandingan Pasar Modal Syariah dan Konvensional

Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Dan ada beberapa perbandingan dalam konsep syariah dan konvensional

a. Pasar modal syariah efek yang diperdagangkan haruslah dari perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan dalam pasar modal biasa tidak ada aturan yang mengatur tentang kegiatan operasional perusahaan.

b. Landasan hukum pasar modal syariah pada dasarnya adalah Al-Qur’an dan Hadis di pertegas dengan Fatwa Dewan Syariah Nasinonal (DSN)sedangkan pasar modal konvensional adalah Undang-Undang Pasar Modal yaitu Undang-Undang No.8 tahun 1995.

c. Dalam pelaksanaan kegiatannya pasar modal syariah diawasi oleh DSN (Dewan Syariah Nasional), sedangkan pasar modal konvensional tidak.

d. Indeks harga saham konvensional anatara lain IHSG, LQ45, Kompas 100 dll. Sedangkan indeks harga saham syariah ialah JII (Jakarta Islamic Index) dan DES (Daftar Efek Syariah)

2. Instrumen Operasional Pasar Modal Syariah

Dalam pasar modal terdapat beberapa beberapa intsrumen antara lain :

a. Saham syariah

b. Sukuk (Obligasi syariah)

c. Reksadana syariah

d. Efek berangun aset syariah

e. Hak memesan efek terlebih dahulu (Rights issue)

f. Warrant syariah

3. Kinerja Pasar Modal di Indonesia

Kinerja pasar modal diukur menggunakan indikator yang disebut dengan IHSGManfaat yang diberikan IHSG kepada investor :

a. Membantu seorang investor untuk mengetahui situasi pasar secara umum

b. Indeks harga saham merupakan tolak ukur kesehatan ekonomi suatu negara

c. Sebagai landasan analisis statistik atas kondisi pasar modal terakhir

IHSG dibentuk oleh semua saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Maka IHSG akan menunjukkan kinerja pasar modal secara keseluruhan. Jika saham-saham yang diperdagangkan di bursa tersebut selalu dinamis, maka akan mendorong pergerakan pasar ke arah yang lebih positif. Banyak investor yang akan ikut bergabung dan melakukan transaksi jual beli di pasar itu. Namun jika saham-saham yang ada di pasar tersebut kurang menarik, maka tidak banyak investor yang tertarik untuk melakukan transaksi jual beli di pasar tersebut. Kondisi ini yang menyebabkan IHSG akan bergerak turun.

B. Pasar Uang

1. Perbandingan Pasar Uang Konvensional dengan Syariah

Pasar uang adalah pertemuan dalam suatu pasar untuk memperoleh supply dan deman dalam dana jangka pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang dari satu tahun.

Perbandingan pasar uang konvensional dengan syariah terdapat pada :

a. Mekanisme penerbitan

b. Sifat instrumen

2. Instrumen Operasional dalam Pasar Uang Syariah

Intrumen yang terdapat dalam pasar uang syariah antara lain :

a. Sertifikat bank indonesia syariah

b. Repurchase agreement (Repo) SBIS

c. Surat berharga syariah negara (SBSN)

d. Repurchase agreement (Repo) SBSN

Ada juga instrumen pasar uang antar bank syariah (PUAS) :

a. Sertifikat investasi Mudharabah Antarbank (SIMA)

b. Sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah (SIKA)

3. Kinerja pasar uang Indonesia

   Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pasar uang antara lain:

   a. Bank indonesia (BI) 7day (reserve) repo rate

   b. Tingkat inflasi

 

Referensi :

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Giri, Efraim Ferdinan. 2008. Model Pengaruh Kinerja Ekonomi Dan Kinerja Pasar Uang Terhadap Kinerja Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 1, No 1.

Suryanto & Arif Rahman Faiza Asri. 2020. Analisis Kinerja Reksadana Pasar Uang Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Ilmu Keuangan dan Perbankan (JIKA) Vol 10 No. 1

 

Sumber gambar : natgeotimes.com

Penulis : Tim forshei materi