Optimisme Pemulihan Ekonomi RI Tahun 2021

Tahun 2021 menjadi tahun penting bagi Indonesia setelah menghadapi Pandemi Covid-19 selama satu tahun penuh. Pasalnya, banyak sektor usaha yang mengalami penurunan pendapatan di tahun sebelumnya akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diikuti minimnya aktivitas masyarakat. Berdasarkan data yang diliput Kompaspedia, pada kuartal II dan III tahun 2020 Indonesia mengalami minus pertumbuhan masing-masing sebesar 5,32% dan 3,49%. Fakta ini diperkuat dengan tergerusnya angka konsumsi rumah tangga untuk kuartal II dan III tahun 2020 yang terkontraksi hingga 5,51% dan 4,04%.

Di sisi lain, merujuk pada pernyataan Airlangga Hartanto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pemulihan terhadap ekonomi Indonesia akan terus berjalan dan ditargetkan tumbuh sebesar 5%. Hal tersebut turut mendapat dukungan dari berbagai lembaga internasional yang menyumbang prediksi eksistensi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 yakni Bank Dunia, OECD, Fitch Ratings, dan IMF. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menembus angka 4,4% diikuti dengan prediksi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sebesar 4,9%. Sementara itu Fitch Ratings optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh di angka 5,3%. Lembaga pemeringkat kredit internasional berpusat di New York dan London itu melihat pemulihan tersebut didukung stimulus belanja pemerintah dan ekspor neto Indonesia, termasuk dari perbaikan harga komoditas. Di sisi lain International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertembuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8% pada tahun 2021. Berbeda dengan OECD, IMF faktor resiko atas ketidakpastian kondisi Pandemi Covid-19.

Optimisme atas pulihnya ekonomi Indonesia diiringi oleh upaya-upaya alternatif pemerintah dalam menanggulangi Pandemi Covid-19. Pertama, program vaksinasi yang dilakukan Indonesia. Sejauh ini, angka penularan terus menurun, sementara vaksinasi terus melaju dan menjadi salah satu yang tercepat di Asia Tenggara. Semakin cepat kekebalan kolektif atau herd immunity terbentuk, maka semakin besar pula peluang ekonomi berjalan kembali normal. Our World in Data mencatat, total vaksin yang telah disalu rkan ke masyarakat per 27 Maret 2021 mencapai 10,43juta dosis. Angka ini menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-9 dunia dalam hal vaksinasi.  Kedua, mendongkrak konsumsi rumah tangga dengan melakukan stimulasi daya beli melalaui porgam perlindungan sosial. Ketiga, dorongan pemerintah terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dimana untuk tahun ini, digelontorkan dana sebesar 688,3 triliun rupiah, lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar 579 triliun rupiah. Keempat, merangsang Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) agar bisa bertahan di tengah pandemi sekaligus mempertahankan daya beli masyarakat melalui Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar 1,2 juta rupiah pada tahun 2021 untuk setiap penerima bantuan.

Dengan adanya berbagai upaya tersebut diharapkan prediksi atas pulihnya ekonomi Indonesia akibat Pandemi Covid-19 benar-benar terwujud, sehingga kesejahteraan dan kemajuan bangsa dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.  


Sumber gambar: merdeka.com


Penulis: Salsabila Dhiya Alriye