Dorong Mental Mahasiswa dalam Memulai Usaha di Era Digital, Forshei Adakan Kelas Usaha-Digital Education 2022

Semarang, 14/04/2022-Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang adakan acara Kelas Usaha-Digital Education 2022 bertemakan "Mental Usaha Mahasiswa di Era Digitalisasi". Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan dihadiri oleh 34 peserta baik dari anggota forshei maupun umum. Pemateri pada acara Kelas Usaha yaitu Bapak Faisal Hasan Basri selaku wirausaha digital kreatif dan Bapak Mohammad Arif Faoozan selaku pemilik Nona Martabak.

Acara pembukaan webinar dimulai pukul 09.00 WIB dipandu oleh Saudari Novita Dyah Farawansyah selaku MC. Kemudian dilanjutkan dengan  pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Saudara Abdul Mu’izz, disambung dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjut dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama, disampaikan oleh Aditiya Aji Misbahudin selaku ketua panitia. Sambutan kedua disampaikan oleh Saudara Baghas Siwi Wicaksono selaku Ketua Umum Forshei. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa di era digitalisasi mahasiswa harus memiliki mental untuk membangun jiwa-jiwa usaha. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengembangkan usaha-usahanya dalam bidang tersebut. Acara dilanjutkan dengan pembacaan do'a yang dipimpin oleh Saudara Dhiya’ Ulhaq. Selanjutnya, MC membacakan Curriculum Vitae (CV) Saudari Supriyatin selaku moderator dan dilanjutkan dengan penyampaian materi inti oleh pembicara.

Penyampaian materi pertama oleh Bapak Faisal Hasan Basri. Melalui materinya, beliau memaparkan bahwa UMKM di Indonesia masih perlu banyak dibenahi dalam sisi apapun. Beliau menyebutkan total UMKM paling besar ada di mikro. Adanya pandemi Covid-19 adalah tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM, karena pandemi menyebabkan produksi terhambat sehingga pelaku UMKM mau tidak mau memerlukan bantuan pinjaman modal dadi pemerintah. Pada akhir penyampaian materi, beliau memberikan dorongan bahwa seorang pengusaha perlu memiliki mental yang kuat dalam membangun sebuah usaha. Sebuah previllage tidak segalanya kuat. Masih diperlukan kemampuan mengelola dan menyiapkan mental dalam membangun UMKM.

Selanjutnya pemaparan materi kedua oleh Bapak Arif Faoozan. Beliau menceritakan bahwa pada awal merintis usahanya menggunakan gerobak dan membuat promosi yang menarik pelanggan sehingga usaha UMKM "Nona Martabak" memiliki cabang yang banyak. Menurutnya, bagi kita yang sudah memulai usaha pasti memiliki benturan dalam hal konsitensi dengan mental yang datang tidak selalu sempurna. Tetapi paling tidak belajar dari hal kecil, kemudian melengkapi kelebihan dan kekurangannya. Menurutnya, jika kita memiliki ide ada baiknya langsung melakukan aksi meskipun dimulai sedikit demi sedikit. Untuk memulai terbangunnya mental dalam memulai sebuah usaha setidaknya berawal dari sebuah organisasi.

Setelah penyampaiain materi berakhir dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan meteri yang telah disampaikan oleh dua pemateri. Sesi diskusi dan tanya jawab berakhir pada pukul 11.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara pemateri dan para peserta kelas usaha.

Sesuai yang disampaikan oleh pembicara yaitu Bapak Faisal Hasan Basri dan Bapak Mohammad Arif Faoozan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mental usaha mahasiswa di era digitalisasi, diharapkan Kelas Usaha ini membawa manfaat dan memberi bekal bagi pelaku usaha milenial khususnya para mahasiwa untuk memulai usahanya dan dapat mengaplikasikan tips dan trik yang telah diberikan.

Siti Sofiatus Sa'adah

(Kader forshei 2020)