Milad ke-7, OJK Selenggarakan Islamic Finance Challenge



Semarang (20-21/11) – Dalam rangka memperingati Milad OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang ke-7, OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY bersama Industri Jasa Keuangan bekerjasama dengan Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan acara “Islamic Finance Challege (IFC) 2018 Regional Jawa Tengah dan DIY” dengan tema “Mewujudkan Jawa Tengah dan DIY Sebagai Poros Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah.” Tujuan acara tersebut adalah sebagai wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk berkompetisi menuangkan ide, pemikiran, serta gagasan yang inovatif dalam mengembangkan industri jasa keuangan syariah. Acara berlangsung selama dua hari yang bertempat di Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Jl. Kyai Saleh No. 12 Semarang.

Terdapat lima rangkaian acara tersebut diantaranya Olimpiade Keuangan Syariah, Call For Paper Dosen, Lomba Video Edukasi Keuangan Syariah, Sosialisasi Produk Keuangan Syariah, dan Seminar Nasional. Hari pertama diawali dengan acara pembukaan yang dipandu oleh Master Ceremony. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Saudara Ulfi Zulfikar. Selanjutnya para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Saudari Ulya Salsabiila.

Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua Umum IFC 2018, Bapak Nur Satyo Kurniawan, dan Bapak Aman Santosa selaku kepala kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY yang diwakili oleh Bapak Indra Yuheri. Bapak Nur Satyo Kurniawan berharap agar nominator-nominator yang telah berkompetisi ini dapat menjadi pelopor selanjutnya agar Jawa Tengah dan DIY bisa menjadi poros pertumbuhan ekonomi syariah. Dengan adanya poros ini dapat menjadikan titik tumpu penyebaran ekonomi syariah.

Selanjutnya pembukaan secara simbolik dengan menggunakan angklung, dan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Bapak Heri Santosa. Rangkaian acara yang pertama yaitu Sosialisasi Produk Keuangan Syariah. Dalam Sosialisasi tersebut narasumber memaparkan sesuai dengan bidangnya, diantaranya mengenai pasar modal syariah, perbankan syariah, serta IKNB Syariah (Industri Keuangan Non Bank Syariah).

Acara yang kedua yaitu Olimpiade Keuangan Syariah. Sebelumnya para peserta telah melewati babak penyisihan yang dimulai dari bulan September hingga terpilihlah 10 tim untuk melanjutkan ke babak semifinal. Setelah melewati babak semifinal, hanya 4 tim yang lolos dan menghadapi babak final. Finalis lomba sangat antusias dalam mengikuti kompetisi bergengsi tersebut.

Di ruang lain terselenggara pula kompetisi bagi dosen yaitu Call for Paper Dosen yang berjalan dengan baik. Seperti lomba lain, para dosen yang mengikuti kompetisi tersebut telah melewati tahap seleksi hingga terpilihlah 4 peserta yang akan mempertanggung jawabkan hasilnya di hadapan juri. 

Ke-esokan harinya yaitu pada tanggal 22 November 2018 adalah puncak acara yaitu seminar Islamic Finance Challege yang terselenggara bersamaan dengan hari ulang tahun OJK yang ke-7. Sebelum pemaparan materi dari narasumber, pengumuman pemenang lomba dibacakan. Universitas Gajah Mada Yogyakarta sukses menyabet juara pertama dalam Olimpiade Keuangan Syariah. Disusul juara kedua adalah UIN Walisongo Semarang. Juara ketiga diraih oleh UIN Sunan Kalijaga dan juara harapan diraih oleh IAIN Purwokerto. 

Sedangkan yang menduduki juara pertama Call For Paper Dosen yaitu dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, juara kedua dari UIN Walisongo Semarang, juara ketiga dari Universitas Negeri Yogyakarta dan juara harapan diraih oleh Universitas Negeri Semarang, serta tiga video terbaik dari Lomba Edukasi Keuangan Syariah diraih oleh UIN Walisongo Semarang, IAIN Surakarta dan Universitas Diponegoro Semarang. 

Hall Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY dipadati oleh peserta seminar yang bersemangat mengikuti acara seminar Islamic Finance Challege tersebut. Wakil Gubernur Jawa Tengah Bapak Taj Yasin hadir untuk menyampaikan Keynote Speech dalam acara ini.

“Kegiatan literasi seperti ini harus kita dukung dan kita kembangkan agar seluruh masyarakat khususnya daerah Jawa Tengah dan DIY dapat menggunakan sarana keuangan syariah". Kata beliau dalam keynote speech-nya. Dalam seminar tersebut terdapat beberapa narasumber yang menyampaikan berbagai ilmu mengenai pengembangan keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah dan DIY. Diantaranya adalah Bapak Hanawijaya (Direktur Retail dan UUS Bank Jateng Syariah), Ibu Lusi Irawati(Analis Eksekutif Spesialis Review Kebijakan dan Standar Internasional), Bapak Rully Yusuf (Kepala Divisi SBU Syariah Kantor Pusat PT Pegadaian Persero), dan Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA. (Direktur Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang). Acara kemudian dilanjut dengan tanya jawab. 

Selanjutnya adalah pemberian sertifikat dan kenang-kenangan kepada para narasumber. Dan diakhiri dengan foto bersama. Dengan berakhirnya seminar nasional maka berakhir pula serangkaian acara Islamic Finance Challenge 2018. 
 
Banyak harapan dan doa terkait acara ini untuk kedepannya, seperti yang dikatakan oleh Bapak Nur Satyo Kurniawan selaku ketua umum panitia IFC 2018 bahwasannya digelar acara ini adalah untuk meningkatkan literasai jasa keuangan semakin lebih dikenal masyarakat, bersama dengan dosen dan mahasisiwa yang nantinya akan terjun kemasyarakat.

“Semoga acara ini tatap berlanjut kedepannya sehingga bisa membumikan ekonomi Islam dan sebagai bahan literasi ekonomi Islam”. Ucap Nandiyah, salah satu peserta dalam lomba Olimpiade Keuangan Syariah IFC 2018.

Tak hanya itu Bapak Aman Santosa selaku kepala kantor OJK Regional 3 Jaawa Tengah dan DIY menambahkan, “Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap ekonomi Islam. Yang hadir dari berbagai kalangan, termasuk pak wagup sehingga itu adalah orang-orang yang memberikan multyplayer effect terhafap pengenalan ekonomi Islam”.

Oleh: Rizka Amalia (Kader 2017)