Asuransi Syariah




Pengertian Asuransi Syariah
Dalam bahasa arab istilah asuransi adalah at- ta’min yang secara bahasa berarti tuma’ ninatun nafsi wa zawulul khauf, tenangnya jiwa dan hilangnya rasa takut. Menurut DSN-MUI asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

Akad-akad pada Asuransi Syariah
1.      Akad Tabarru’
2.      Akad Tijarah
3.      Wakalah bil ujrah
4.      Mudharabah
5.      Mudharabah Musytarakah

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Perbedaan Asuransi Syariah dan konvensioanal dilihat dari aspek sebagai berikut:
1.      Akad
2.      Kedudukan para pihak dalam akad/ perjanjian
3.      Pemisahan Dana
4.      Pengelolaan Investasi.
5.      Pengawasan atas kesesuaian dengan prinsip syariah.

Produk Asuransi Syariah
Asuransi Umum Syariah
1.         Asuransi harta benda
2.         Asuransi kendaraan bermotor
3.         Asuransi tanggung gugat
4.         Asuransi kecelakaan diri
5.         Asuransi kesehatan
6.         Asuransi energy on-shore
Asuransi Jiwa Syariah
1.         Asuransi jiwa berjangka
2.         Asuransi kesehatan
3.         Asuransi kecelakaan diri
4.         Asuransi investment link

Perusahaan Perasuransian syariah
1.    Perusahaan Asuransi Umum Syariah
2.    Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah
3.    Perusahaan Reasuransi Syariah

Underwriting
Proses untuk menentukan:
1.      apakah permohonan kepesertaan dapat diterima,
2.      syarat-syarat polis yang sesuai, dan
3.      besaran kontribusi yang harus dibayar peserta.

Proses Bisnis Utama Perusahaan Asuransi Syariah
1.      Pengembangan Produk
2.      Pemasaran
3.      Underwriting
4.      Pengelolaan Dana
5.      Penempatan Reasuransi
6.      Pemrosesan Klaim

Sumber: finansialku.com
Diolah oleh Tim forshei materi