Forshei Adakan Seminar Nasional dalam Rangka Memperingati Harlah ke-13

Semarang, 16/06/2021 – Forum Studi Hukum Ekonomi Islam (forshei) UIN Walisongo Semarang adakan acara seminar nasional dalam rangka memperingati harlah ke-13 dengan mengusung tema “Percepatan Digitalisasi UMKM Halal sebagai Ikhtiar Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi ”. Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan dihadiri oleh 172 peserta. Acara ini turut mengundang Bapak Mustafa, ST, MM, M.Kom. dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Bapak Lambok Pardede selaku CMO Startup Starchain, dan Bapak Saptuari Sugiharto selaku Founder kedai digital corp, Owner JOGIST (Jogja Istimewa), dan Provokator Entrepeneur sebagai pemateri.

Acara pembukaan seminar nasional dimulai pukul 08.18 WIB oleh Saudari Sheila Reisya Rizkya selaku MC dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Saudara Ulfi Zulfikar. Kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FosSEI. Acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari Saudara Sulton Ulumuddin selaku ketua umum forshei dan disambung dengan sambutan dari Bapak Mohammad Arja Imroni, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa dalam konteks pandemi setidaknya UMKM tidak boleh mengalami kebangkrutan secara penuh, salah satu cara supaya meminimalisir hal tersebut adalah dengan percepatan digitalisasi. Selanjutnya adalah doa yang dipimpin oleh Saudara Ainun Naim.

Acara selanjutnya adalah keynote speech yang disampaikan oleh Bapak Dr. Ahmad Arif Budiman selaku Wakil Rektor 3 UIN Walisongo Semarang sekaligus mewakili Rektor UIN Walisongo yang berhalangan hadir pada acara seminar nasional ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 saat ini belum menunjukkan traffic yang landai, bahkan ada beberapa negara yang masih melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa UIN Walisongo Semarang menyediakan Auditorium 2 sebagai tempat vaksinasi umum masyarakat yang bekerjsama dengan pemerintah Kota Semarang. Pandemi memberi dampak pada semua sektor, salah satunya ekonomi. Hampir semua masyarakat mengalami penurunan pendapatan, terkhusus UMKM. Padahal, UMKM menjalankan fungsi ekonomi yang sangat strategis. Ada sekitar 62 juta pelaku UMKM di Indonesia yang tidak boleh dibiarkan terpuruk karena adanya pandemi. Solusi akselerasi UMKM digital diharapkan menjadi alternatif bagi pelaku UMKM untuk menyalurkan kreativitasnya untuk bertahan di tengah pandemi. Dengan bacaan basmalah, acara seminar resmi dibuka oleh Bapak Ahmad Arif Budiman.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para pembicara yang dipandu oleh Saudari Milhatun Nisa’, S.E. selaku moderator. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Mustafa, ST, MM, M.Kom. dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah. Materi yang disampaikan yakni meliputi ruang lingkup digitalisasi UMKM, pandemi, pemulihan ekonomi dan percepatan. Beliau menyampaikan bahwa digitalisasi UMKM tidak semata-mata karena pandemi, namun pandemi memaksa UMKM untuk akselerasi digitalisasi, khususnya untuk kegiatan pemasaran. Sebenarnya digitalisasi UMKM disebabkan karena adanya perkembangan teknologi, perubahan pola hidup masyarakat, munculnya berbagai platform digital UMKM dan digitalisasi UMKM dapat memperluas kesempatan untuk menemukan pelanggan baru, meningkatkan efektivitas kerja, membuka lapangan kerja serta mengembangkan peluang usaha.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Lambok Pardede selaku CMO Startup Starchain. Beliau menyampaikan digitalisasi tidak bisa hanya dari satu institusi atau satu lembaga. Untuk itu PT Teknologi Berperingkat mempunyai konsep untuk mendigitalisasikan UMKM dengan berkolaborasi atau bersinergi dengan pemangku kepentingan. Selain itu, beliau juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi para pelaku UMKM untuk digitalisasi yaitu pencatatan masih manual (tradisional), enggan menggunakan aplikasi yang kompleks, kurang mengetahui pentingnya pencatatan laporan keuangan dan pencatatan yang rapi untuk menjalankan bisnis, dan tidak memiliki akses informasi mengenai pelatihan dan pengetahuan dalam mengembangkan usahanya. Starchain apps adalah platform yang membantu para pelaku UMKM dalam mengelola usahanya secara digital. Fitur yang tersedia dalam aplikasi antara lain purchase and stock management, digital polant of sales, simple accounting (PnL Report), expenses management, dan chat mentor.

Materi ketiga disampaikan oleh Bapak Saptuari Sugiharto selaku Founder kedai digital corp, Owner JOGIST (Jogja Istimewa), dan Provokator Entrepeneur. Dalam melakukan usaha, beliau telah menerapkan ekonomi Islam dengan jualan tanpa riba. Beliau juga telah menulis 13 buku yang 80% di dalamnya mengajak hidup tanpa riba. Beliau menyampaikan untuk menarik pelanggan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu wow produk atau wow sensasi, senangkan konsumenmu maka mereka akan jadi pelangganmu, jual yang orang butuhkan, inovasi jualan, testimoni asli jangan jadi penipu, banyak sharing baru selling, mencari celah pasar dan membuat produk unik. Beliau juga berpesan ketika mau berbisnis jangan malas buka youtube untuk mencari ide-ide yang luar biasa. Ketika kita mau belajar, insyaallah bisnis kita akan bertahan di masa pandemi dan menjadikan bisnis ini bermanfaat bagi orang lain.

Setelah penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan total 5 pertanyaan. Dalam sesi pertama tanya jawab membahas seputar tantangan pandemi yang sangat berpengaruh terhadap usaha dan inovasi yang dilakukan agar usaha berkembang. Sesi kedua membahas seputar peran mahasiswa dalam memulihkan ekonomi di masyarakat dan dapat mengubah mindset UMKM terkait digitalisasi. Sesi ketiga membahas seputar cara seorang entrepeneur agar selalu siap mengahadapi kondisi apapun dan formula agar tetap bertahan untuk berbisnis. Sesi keempat membahas seputar cara menarik minat pelaku UMKM khususnya masyarakat yang gaptek agar mau beralih ke digital. Sesi kelima membahas terkait ekspansi perusahaan dan bisnis yang mampu bertahan di masa pandemi. Setelah penyampaian materi dan tanya jawab berakhir, dilanjutkan dengan peralihan moderator kepada MC serta sesi foto bersama antara pembicara dan para peserta seminar nasional secara virtual. 

Acara dilanjut dengan pengumuman pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan videografis dalam rangka harlah forshei ke-13 yang dipandu oleh Saudari Annisa dan Saudara Mu’iz. Juara 1 LKTI diraih oleh tim Naila Aulia (Universitas Diponegoro), juara 2 diraih oleh tim Safira Nurdiana (UIN Walisongo Semarang) dan juara 3 diraih oleh tim Rahmat Muzandi (Universitas Trunojoyo Madura). Sementara tim Muchammad Zuhri Ramadhani Abanan (Universitas Brawijaya) berhasil meraih juara favorit videografis. Selanjutnya disambung dengan acara quiz yang masih seputar tema seminar nasional dan dikerjakan oleh para peserta secara bersama-sama menggunakan quizziz. Kemudian quiz berhasil dimenangkan oleh Saudari Ummi Nur Khalimah, Saudari Manik Mifrodah, dan Saudari Dini Syamarina yang berhak mendapatkan doorprizeSetelah quiz berakhir, acara ditutup pada pukul 11.40 WIB oleh pembawa acara.

Adanya seminar nasional ini diharapkan dapat mengedukasi dan memberikan manfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat terkait pentingnya digitalisasi UMKM terlebih di masa pandemi Covid-19.


Nela Aini Najah

(Kader forshei 2019)